Satu lagi suguhan teristimewa dari Mahasiswa Prodi Gizi dan Farmasi UNIDA FIRST GRADUATE untuk para penghuni Gontor Putri 1 dan masyarakat luas di luar sana. Sebagai salah satu kontribusi Kami dalam menyediakan kesempatan emas bagi para santriwati dan pengajar di Gontor Putri satu untuk memberi setitik kehidupan dengan tetesan darah mereka yang bermanfaat. Kami mengundang pihak PMI Sragen sebagai media penampung darah Kami untuk disalurkan kepada masyarakat diluar sana yang membutuhkan.
Kegiatan yang diadakan pada hari Jum'at tanggal 27 Maret 2015 ini berlangsung pada pukul 08.00 sampai pukul 14.00 . Disamping kegiatan donor darah, Kami juga menyediakan layanan konsultasi gratis seputar Kesehatan terutama Gizi dengan dosen pembimbing Kami yang bertitle Magister. Ada pula Majalah Dinding yang khusus dirancang dan disusun oleh Tim Mading Panitia Donor Darah dengan dua tema utama, yaitu mengenai DONOR DARAH dan OBESITAS. Bukan hanya itu saja, untuk setiap kegiatan yang Kami laksanakan selalu Kami adakan sebuah bazaar guna menghimpun dana Dewan Mahasiswa atau Himpunan. Disana kami menjual berbagai macam jus buah segar, jagung manis, bubur kacang dan bubur sumsum.
Kegiatan yang dilaksanankan di sekitar Gedung Iran Gontor Putri 1 Ngawi ini menarik perhatian khalayak banyak Dari 200 orang yang hadir, 150 orang telah terdata namun hanya 110 orang yang layak untuk mendonorkan darahnya. Keikhlasan dan kerelaan untuk menahan sakit dan merelakan darahnya sebanyak 300 cc menjadi modal utama acara ini. Tapi jangan menyesal, karena setiap pendonor yang telah mendonorkan darahnya akan mendapat sekantong paket makanan berupa mie, susu kaleng, susu cair dan lemper.
Begitu banyak macam ekspresi berbeda dari para pendonor darah. Ada yang terhentak kaget saat di tes hemoglobin dan golongan darah. Ada yang minta ditemani temannya hingga akhir untuk melakukan pendonoran. Beberapa dari mereka ada yang pingsan dan jatuh lemas setelah beberapa langkah usai pendonoran. Namun ada pula yang setelah pendonoran tetap merasa segar dan melanjutkan pekerjaannya sebagai panitia donor darah.
Banyak halangan yang menjadi hambatan gagalnya pendonoran darah. Mulai dari dilarang mendonorkan darahnya bagi wanita yang sedang menstruasi, Hemoglobinnya dibawah 12 atau 100/60, tensinya kekurangan atau ketinggian dan lain sebagainya.
berikut Syarat-syarat teknis menjadi donor darah:
- Umur 17-60 tahun( usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua)
- Berat badan minimal 45 kg
- Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius
- Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg
- Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 – 100 kali/ menit
- Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram
- Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
dan Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
- Pernah menderita hepatitis B
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
- Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
- Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
- Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
- Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
- Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
- Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
- Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
- Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
- Sedang menyusui
- Ketergantungan obat
- Alkoholisme akut dan kronis
- Mengidap Sifilis
- Menderita tuberkulosis secara klinis
- Menderita epilepsi dan sering kejang
- Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
- Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, danpolibetemiavera
- Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
- Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah.
Begitulah sekilas acara yang telah Kami laksanakan, semoga berbarokah dan lebih baik di tahun yang akan datang.
No comments :
Post a Comment