Dewasa ini, peradaban semakin maju dan modern, bisa kita perhatikan dari kemajuan yang ada pada bidang teknologi dan industri, salah satunya di dunia kesehatan. Semua kemajuan itu memudahkan produksi obat berbahan kimia. Sehingga, sering kita jumpai obat-obat tersebut diseluruh apotek-apotek yang dijual bebas bagi anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Obat dikategorikan sebagai racun yang dimasukan kedalam tubuh manusia untuk memberantas penyakit pengkonsumsi obat tersebut. Namun, apabila obat dikonsumsi tanpa aturan yang jelas atau tanpa resep dokter ahli, maka efek yang ditimbulkan bukanlah kesembuhan malah bisa meracuni tubuh manusia tersebut.
Pengkonsumsian obat kimia mungkin saja akan menghilangkan rasa nyeri dari penyakit orang yang meminumnya. Namun, obat tersebut tidak akan menghilangkan penyebab penyakit hingga ke sumbernya. Menurut Hiromi Shinya dalam bukunya “The Miracle of Enzyme”, sebagian besar orang-orang Amerika mengkonsumsi obat-obatan dengan terlalu enteng. Dia percaya, bahwa obat kimia tidak atau dengan resep dokter pada dasarnya berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang. Inilah mungkin yang disebut efek samping yang ditimbulkan oleh obat kimia.
Seorang Ahli Kesehatan bernama Sri Mayanti mengatakan bahwa diantara berbagai efek samping yang ditimbulkan obat kimia, terdapat efek samping ringan yang hanya menyebabkan sakit kepala ringan, mulut kering, rasa mual, ngantuk dan efek samping berat yang menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, bahkan dapat merusak sel-sel dalam tubuh yang diakibatkan obat-obatan kanker. Ada beberapa efek samping yang bertahan hanya beberapa hari atau minggu, sementara yang lain dapat bertahan selama obat yang mengakibatkannya masih dipakai, atau bahkan setelah dihentikan.
Beliau berpendapat bahwa dampak efek samping biasanya separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang yang memicu pendarahan lambung bagi pasien yang mengidap penyakit maag kronis/akut. Tetapi ada juga efek samping yang dimanfaatkan pada terapi, seperti efek mengantuk pada obat-obatan anti histamine atau anti alergi yang biasanya terdapat pada obat flu atau batuk untuk menghilangkan gejala-gejala flu atau untuk terapi tunggal alergi. Efek samping tidak apat diremehkan begitu saja karena efek samping yang tertera pada brosur informasi setiap obat tidak semua orang akan mengalaminya, artinya ada beberapa orang dengan kondisi tubuh tertentu tidak mengalami efek samping yang sama dengan orang lain.
Efek samping serius dari obat-obatan kimiawi yang sering dirasakan dan dilaporkan pasien beberapa diantaranya adalah obat asma yang memicu sariawan, obat kolestrol yang memicu nyeri otot, obat hipertensi memicu disfungsi ereksi, obat jantung memicu sakit kepala ringan, antidepresan memicu orgasme, ARV (obat HIV) memicu ostheoporosis, dll. Hal ini sangat perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang memberikan resep serta apoteker jika dirasakan sudah sangat mengganggu.
Demikianlah dampak penggunaan obat kimia pada dasarnya mempunyai efek sampingnya tersendiri. Maka dari itu, perlu adanya perhatian lebih kita terhadap ilmu kesehatan dan peningkatan rasa keingintahuan tentang cara yang benar dalam mengkonsumsi obat, apalagi obat kimia.
Dewasa ini, peradaban semakin maju dan modern, bisa kita perhatikan dari kemajuan yang ada pada bidang teknologi dan industri, salah satunya di dunia kesehatan. Semua kemajuan itu memudahkan produksi obat berbahan kimia. Sehingga, sering kita jumpai obat-obat tersebut diseluruh apotek-apotek yang dijual bebas bagi anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Obat dikategorikan sebagai racun yang dimasukan kedalam tubuh manusia untuk memberantas penyakit pengkonsumsi obat tersebut. Namun, apabila obat dikonsumsi tanpa aturan yang jelas atau tanpa resep dokter ahli, maka efek yang ditimbulkan bukanlah kesembuhan malah bisa meracuni tubuh manusia tersebut.
Pengkonsumsian obat kimia mungkin saja akan menghilangkan rasa nyeri dari penyakit orang yang meminumnya. Namun, obat tersebut tidak akan menghilangkan penyebab penyakit hingga ke sumbernya. Menurut Hiromi Shinya dalam bukunya “The Miracle of Enzyme”, sebagian besar orang-orang Amerika mengkonsumsi obat-obatan dengan terlalu enteng. Dia percaya, bahwa obat kimia tidak atau dengan resep dokter pada dasarnya berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang. Inilah mungkin yang disebut efek samping yang ditimbulkan oleh obat kimia.
Seorang Ahli Kesehatan bernama Sri Mayanti mengatakan bahwa diantara berbagai efek samping yang ditimbulkan obat kimia, terdapat efek samping ringan yang hanya menyebabkan sakit kepala ringan, mulut kering, rasa mual, ngantuk dan efek samping berat yang menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, bahkan dapat merusak sel-sel dalam tubuh yang diakibatkan obat-obatan kanker. Ada beberapa efek samping yang bertahan hanya beberapa hari atau minggu, sementara yang lain dapat bertahan selama obat yang mengakibatkannya masih dipakai, atau bahkan setelah dihentikan.
Beliau berpendapat bahwa dampak efek samping biasanya separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang yang memicu pendarahan lambung bagi pasien yang mengidap penyakit maag kronis/akut. Tetapi ada juga efek samping yang dimanfaatkan pada terapi, seperti efek mengantuk pada obat-obatan anti histamine atau anti alergi yang biasanya terdapat pada obat flu atau batuk untuk menghilangkan gejala-gejala flu atau untuk terapi tunggal alergi. Efek samping tidak apat diremehkan begitu saja karena efek samping yang tertera pada brosur informasi setiap obat tidak semua orang akan mengalaminya, artinya ada beberapa orang dengan kondisi tubuh tertentu tidak mengalami efek samping yang sama dengan orang lain.
Efek samping serius dari obat-obatan kimiawi yang sering dirasakan dan dilaporkan pasien beberapa diantaranya adalah obat asma yang memicu sariawan, obat kolestrol yang memicu nyeri otot, obat hipertensi memicu disfungsi ereksi, obat jantung memicu sakit kepala ringan, antidepresan memicu orgasme, ARV (obat HIV) memicu ostheoporosis, dll. Hal ini sangat perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang memberikan resep serta apoteker jika dirasakan sudah sangat mengganggu.
Demikianlah dampak penggunaan obat kimia pada dasarnya mempunyai efek sampingnya tersendiri. Maka dari itu, perlu adanya perhatian lebih kita terhadap ilmu kesehatan dan peningkatan rasa keingintahuan tentang cara yang benar dalam mengkonsumsi obat, apalagi obat kimia.
No comments :
Post a Comment