Semoga Rahmat selalu tercurahlimpahkan kepada para pembaca sekalian, khusunya yang mempunyai niat positif dalam merenungkan bahwa ada saja hikmah dibalik segala kejadian.
Tenaga Kefarmasian adalah salah satu dari tenaga kesehatan yang mendalami hal-hal keobatan. Tenaga kefarmasian bermacam-macam. Ada yang hanya lulusan SMK Kefarmasian yang biasanya jadi asisten Apoteker dan bekerja di Industri, D3 Kefarmasian dan S1 Kefarmasian, Profesi Apoteker, Magister Kefarmasian dengan jurusan masing-masing serta Profesor dalam bidang kefarmasian. Apa benar tingkatan tersebut, begitulah sepengetahuan saya.
Farmasi adalah salah satu cabang ilmu medis yang lumayan banyak diminati oleh para calon pelajar maupun Mahasiswa zaman sekarang. Selain lulusannya banyak dibutuhkan di banyak industri Kimia dan Obat-obatan, keberadaan Farmasis dan apoteker pun menjadi syarat penentuan kelas sebuah Rumah Sakit.
Tidak hanya banyak dibutuhkan, namun juga seorang Farmasis atau Apoteker dapat dengan mudah membuka lapangan kerja nya sendiri. Mempunyai Apotek dan mengelolanya sendiri sebagai apoteker, menjadi distributor obat-obatan, dan kreasi pekerjaan lain yang sesuai dengan basicnya.
Nah,, begitu menggiurkannya menjadi seorang Farmasis atau Apoteker.
Namun, ,,,
Gontor tetaplah Gontor,
Berlandaskan keikhlasan, selalu bisa mengkonversikan sesuatu yang konvensional dan duniawi menjadi Islami dan menuju porspek Syurgawi.
Bagaimana bisa demikian?
Program Studi Farmasi Universitas Darussalam Gontor diresmikan pada tahun 2014, dengan saya dan teman-teman sebagai Mahasiswi perdana di Prodi ini yang baru berdiri selama 2 tahun. Berprinsip pada Islamisasi Ilmu Pengetahuan, selalu mengaitkan materi pelajaran dengan kaidah Islam. Why is should be? Ini semua dilakukan karena Kondisi dunia yang memprihatinkan dimana banyak produk-produk pangan dan obat-obatan yang diragukan kehalalannya. Terutama di negara kita Indonesia dengan seluruh penduduk yang hampir semuanya Muslim.
Berdasarkan pada sejarah peradaban Islam serta sumber hukum yang sah dari Al-Qur'an dan Hadist, Kami berjuang untuk selalu mengkaji ilmu menjadi lebih real dan halal. (Butir-butir ilmunya saja sudah disaring, apalagi hasil produknya,, hmm ,, Trust us, It works).
Lagi, satu poin penting tentang UNIDA ini, yaitu keikhlasan dan kesabaran. Dosen, Mahasiswa, dan semua lapisan staaf Kampus tidak mengharap benefit dari segala amanah yang diberikan. Dosen ikhlas mengajar dan mengarahkan, Staaf ikhlas mengurus dan membimbing serta Mahasiswa yang ikhlas membentu para dosen dan berjuang untuk menerapkan disiplin yang ada dibarengi aliran prestasi yang membanggakan.
Tiada Upah yang spesial,, untuk di dunia ini. Kami semua sedang menabung disini untuk akhirat kelak. Amiiinnn ya Allah,, hope it's not only a word..
Hal yang masih tak bisa ku percaya,
Gontor dengan pendiriannya yang teguh pada prinsipnya yang kuat.
Bukan Kampus yang di pengaruhi oleh nilai-nilai luar Gontor, namun Gontor lah yang mempengaruhi semua hal/orang dari luar Gontor yang masuk menjadi salah satu Tim Sukses UNIDA Gontor. Subhanallah.
Ini semua terbukti dari wujud dosen-dosen kami yang berasal dari luar Gontor, namun tak ada bedanya dengan dosen-dosen alumni Gontor yang begitu ikhlas dalam mengajar dan sabar dengan kondisi yang kadang tidak stabil.
Mereka percaya bahwa Gontor dengan segala kebarokahannya mampu mewujudkan impian besar yang selama ini dicita-citakan, yaitu membangun Universitas berlandaskan Islamisasi Ilmu Pengetahuan guna mencetak kader-kader ulama yang intelek yang akan merubah dunia menjadi lebih baik. Aseeekk.
Di awal perjalanan ini, mungkin, memang sungguh berat. Menjadi perdana yang dimulai dari nol, benar-benar dari nol. Mereka selalu mengarahkan kami agar selalu berusaha untuk belajar dan berprestasi maksimal guna meningkatkan mutu diri dan memperkenalkan UNIDA ke seluruh dunia. Mereka selalu mengarahkan kami kepada keikhlasan dimana saat orang-orang berlomba-lomba untuk mendapat jabatan yang tinggi dengan penghasilan yang tak kunjung dirasa memuaskan. Pengabdian pada masyarakat kelak, bermanfaat bagi Ummat.
So, menjadi seorang Tenaga Kefarmasian proesional bukn terhenti hanya pada pengembangan ilmu farmasi atau penghasilan yang tinggi. Namun ada rahasia dibalik itu semua dimana menjadi seorang farmasis dengan keuntungan tanpa batas, yaitu Farmasis penuh ikhlas dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Terimakasih kepada dosen-dosen Kami yang ikhlas dan sabar membimbing Kami semua, terutama KaProdi yang senantiasa terjun dalam memantau perkembangan Kami. Kami berusaha semaksimal mungkin dengan segala kekurangan yang ada. Satu atau dua tahun belum cukup untuk mengetahui seberapa besar batas kemampuan kami. Masih ada waktu sebelum Kami mencapai titik akhir perkuliahan kami (Wisuda) untuk membuktikan bahwa Kami bisa, Kami mampu dan Kami berkualitas,, Amiiin,,
Because I believed, That The Reason Why Allah SWT Choosed this Destiny for Us is Untouchable,, Unthinkable, I Trust it's good,, hhe
Hal yang masih tak bisa ku percaya,
Gontor dengan pendiriannya yang teguh pada prinsipnya yang kuat.
Bukan Kampus yang di pengaruhi oleh nilai-nilai luar Gontor, namun Gontor lah yang mempengaruhi semua hal/orang dari luar Gontor yang masuk menjadi salah satu Tim Sukses UNIDA Gontor. Subhanallah.
Ini semua terbukti dari wujud dosen-dosen kami yang berasal dari luar Gontor, namun tak ada bedanya dengan dosen-dosen alumni Gontor yang begitu ikhlas dalam mengajar dan sabar dengan kondisi yang kadang tidak stabil.
Mereka percaya bahwa Gontor dengan segala kebarokahannya mampu mewujudkan impian besar yang selama ini dicita-citakan, yaitu membangun Universitas berlandaskan Islamisasi Ilmu Pengetahuan guna mencetak kader-kader ulama yang intelek yang akan merubah dunia menjadi lebih baik. Aseeekk.
Di awal perjalanan ini, mungkin, memang sungguh berat. Menjadi perdana yang dimulai dari nol, benar-benar dari nol. Mereka selalu mengarahkan kami agar selalu berusaha untuk belajar dan berprestasi maksimal guna meningkatkan mutu diri dan memperkenalkan UNIDA ke seluruh dunia. Mereka selalu mengarahkan kami kepada keikhlasan dimana saat orang-orang berlomba-lomba untuk mendapat jabatan yang tinggi dengan penghasilan yang tak kunjung dirasa memuaskan. Pengabdian pada masyarakat kelak, bermanfaat bagi Ummat.
So, menjadi seorang Tenaga Kefarmasian proesional bukn terhenti hanya pada pengembangan ilmu farmasi atau penghasilan yang tinggi. Namun ada rahasia dibalik itu semua dimana menjadi seorang farmasis dengan keuntungan tanpa batas, yaitu Farmasis penuh ikhlas dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Terimakasih kepada dosen-dosen Kami yang ikhlas dan sabar membimbing Kami semua, terutama KaProdi yang senantiasa terjun dalam memantau perkembangan Kami. Kami berusaha semaksimal mungkin dengan segala kekurangan yang ada. Satu atau dua tahun belum cukup untuk mengetahui seberapa besar batas kemampuan kami. Masih ada waktu sebelum Kami mencapai titik akhir perkuliahan kami (Wisuda) untuk membuktikan bahwa Kami bisa, Kami mampu dan Kami berkualitas,, Amiiin,,
Because I believed, That The Reason Why Allah SWT Choosed this Destiny for Us is Untouchable,, Unthinkable, I Trust it's good,, hhe
No comments :
Post a Comment