Bismillahirrahmanirrahim,
Adakalanya manusia kufur dari nikmat-Nya yang sebenarnya telah maksimal untuk kebutuhannya,
Adakalanya manusia menjadi sulit berfikir dengan banyaknya pilihan tabu yang menyesakan,
Dorongan kesana-kemari membuat diri ini kadang terpacu kadang jatuh
Hidup ini hanya sementara, apa susahnya hanya fokus untuk menyiapkan diri kita setelah kematian kelak
Perjuangan kuat dalam mempertahankan prestasiku bukan hal yang mudah,
Itulah satu hal konsisten yang membuat hidupku cerah gemilang
Satu keinginan tersirat tak berdasar untuk melanjutkan ke sebuah sekolah Menengah atas berbasis Agama, dengan arahan dan dukungan dari orang tua
Percobaan pertama gagal untuk mencapai tujuan sekolah yang pertama,,
Aku adalah 1 diantara 9760 lebih siswa yang bernasib sama saat itu.
Pilihan terakhir yang tak mau ku bayangkan kegagalannya, menuju sebuah lembaga pendidikan swasta yang tak kubayangkan kedisiplinan dan kerasnya prinsip pendidikan yang di pegang,,, Gontor.
Tahun pertama, minder karena aku hanya lulusan SMP umum, tanpa dasar agama yang kuat, namun semua tertutup dengan kepercayaan diriku dalam menggapai dan menjalani apa yang aku inginkan, bukan yang mereka butuhkan
Tahun kedua tahun kegemilanganku, semuanya ada di genggaman, namun itulah puncak penyesalan terbesarku untuk menjadi satu dari sekian ribu santri disana,, tak tahu kenapa, tapi disana bukanlah gayaku,,, Semuanya bertopeng, dari santri hingga pembimbingnya, kejujuran dan ketulusan itu tak aku tangkap rupanya yang jelas, semua abstrak tak bertekstur
Ditawari untuk pindah, namun ku bilang ini semua telah terlambat.
Tahun-tahun berikutnya aku jalani apa adanya, tanpa hati hanya performance maksimal dalam mengerjakan segala amanah dan tugas.
Hambar, hambar, sangat hambar,,,
AKU,, BUTUH,,, RASA,,,,
Ini semua terulang kembali ,, kali ini
Saat ini menjadi do'aku yang tepat sasaran,, apakah aku kufur nikmat dengan menghianati Berkah-Nya???
Maafkan hamba-Mu ini yang kurang tahu diri,
Pilihan untuk berfikir ada di depan mata, tapi tanpa berfikir, aku langsung memilih.
Hasilnya,,, menyesal selama-lamanya, seumur hidup ku disini.
Hingga akhirnya, musibah itu muncul, menghambat beberapa asa ku dalam beberapa bidang, hingga menghilangkan hasrat ku untuk tetap disini.
Banyak pilihan tersedia, namun tak ada yang bisa kupilih,, kecuali satu,,, yang bukan merupakan pilihan ku,,,, namun menjadi keinginanku sebelumnya di dunia mimpi yang lalu.
Mengapa harus ada kompetensi, Tak cukupkah dengan hidup hanya untuk melakukan yang terbaik bagi Sang Pencipta?
Ini semua membuatku capek, bingung dan mumet
Aku ingin hanya untuk Mu aku bertahan,
Hanya untuk-Mu aku berjuang
Hanya untuk-Mu aku berprestasi
Tapi itu semua tak kan tercapai tanpa melalui proses kompetensi yang memuakan itu
Please,,,
Tak bisa kulanjutkan apa yang ingin kuungkapkan,
Hanya wajah dengan alis mengkerut dan hati resah dengan fikiran bercabang tak tau arah tujuan
Aku ingin,, Aku ingin,, Aku ingin,,
Ah,, terlalu banyak keinginan, tak tau mana yang aku butuhkan,,
Aku tahu, semua ini berbarokah, semua ini beralasan, semua ini mendasar.
Hanya akal ku yang kurang sehat ini menolak semuanya,
Yaa Muqolibal Quluub,,, Tsabbit Quluubanaa,,,
No comments :
Post a Comment