Valentine's Day Pumping Heart

Thursday, May 21, 2015

Thanks for recommendation,,, Wish the luckies for Us

Bukan maksud memaksa kehendak
Namun untuk ilmu kenapa tidak
Ada waktu dan peluang mengapa menolak
Jalan dimudahkan hanya tinggal bergerak

Kepercayaan ini penuh menguat
Atasan pun Kami ajak tuk memberi dukungan serta nasehat
Sipp,, semua mantap tinggal mencari kiat
Mengumpulkan partisipan yang berminat

Beberapa menolak,,
Dengan berbagai alasan
Untuk Ilmu kenapa tidak
Itu kata yang Kami ungkapkan

Baiklah, data telah lengkap
Surat tugas pun hampir siap 
Keputusan ini sudah mantap
Tinggal menunggu undangan legal menunggu sekejap (dalam harap)

Kami tidak berharap jauh
Hanya mencoba untuk menghargai permintaan
Langkah yang ditempuh sudah cukup jauh
Tapi tetap saja ada kerahuan

Kabar itu datang bergantian,
Antara harapan penuh dan kosong
Antara Iya dan tidak
Dan,,,
Diakhiri dengan keputusan semu 

Glekk,, 
Lemas, 
Tak puas,
Sabar,
Atau Tegar??

We have wasted our time for that??
The thing that 's no thing
Will we believe once more?? 
We don't know.

Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi
Perasaan tak enak dan tak puas bukan untuk diri Kami sendiri
Tapi untuk Rekan-rekan Disini
Dan atasan yang telah royal yang telah Kami repotkan


Wish us luck

Maaf juga karena telah merepotkan,
Setidak nya ada perjuangan dari Kita semua
Semoga datang banyak hikmah dibalik ini semua

Profesonalisme yang ter-prematurkan

Dalam dunia pendidikan yang telah Kami kenyam selama lebih dari 4 atau 6 tahun dipenuhi dengan disiplin rendah toleran yang membentuk karakter. Dalam setiapa tingakatannya, disiplin yang Kami terima berbeda pula tingkat keketatannya dan berat hukumannya. Semakin tinggi tingkatan kelas Kami, semakin tinggi dan banyak pula aturan yang Kami patuhi maka semakin berlipat juga hukuman yang Kami terima bila Kami melanggar.

Tentang jenjang tingkatan pendidikan. Ada satu hal menarik disini. Kami adalah para terdidik yang di bentuk untuk mempunyai disiplin yang tinggi, mental yang kuat (kejujuran, keberanian, ketegasan, dll) dan karakter yang idealisme (penuh kesabaran dan keikhlasan). Sehingga, pada tingkatan yang berbeda, berbeda pula tanggung jawab yang dibebankan. Kelas 1 sampai 3 / 1 int hanya sebagai anggota yang cukup patuh dan aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan yang ada. Kelas 4 / 3 int sebagai anggota terbesar di asrama yang tidak hanya cukup mengikuti arus kegiatan dan aturan saja, namun juga dituntut untuk berinisiatif dan mengajak pra adik-adik nya untuk bergerak maju. Kelas 5 sebagai bagian tertinggi di asrama, yaitu penggerak atau pengurus rayon, disanalah tanggung jawab terberat dimulai. Dimana idealisme itu dipaksa untuk diterapkan dalam membimbing para anggota dirayon sebagai penanggung jawab atas terbentuknya karakter dan mental para anggotanya. Kelas 6, sebagai anggota terbesar di KMI, pemegang titik puncak organisasi kepengurusan santri. Bertanggung jawab atas semua gerakan rekayasa kehidupan yang ada di pondok. Ketertiban, kebersihan, kesenian, dll. 

Paksaan, modal utama untuk hidup di sini, Tanpa itu, kita tak bisa memulai diri untuk memaksa agar diri kita berani bersosialisasi, paksaan agar berani berdisiplin dan menegakan kebenaran, paksaan agar berani untuk aktif bergerak dan menggerakan, dan paksaan untuk mengemban amanat dengan baik dan menjadi seorang "Profesionalis" dalam menjalankan segala sesuatu. 

Namun, kalau kita fikirkan, Ke "Profesionalis"me an itu terlalu cepat untuk dibebankan dan dipaksakan untuk anak2 seumuran itu. Bukan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga pada hidup khalayak banyak. Itulah Profesionalisme yang ter'prematurkan.

Tapi, dari bukti sejaran hingga sekarang. Tak ada kendala serius dalam menjalankan profesionalisme itu. Semua telah dilatih, walau dengan pelatihan singkat namun hasilnya bagaikan telah dilatih bertahun-tahun untuk menjdi seorang penggerak orgaisasi.

Karena kuncinya hanya satu, paksaan untuk berdisiplin, sisanya adalah gerakan dari hati nurani dan keinginan jiwa untuk berubah menjadi lebih maju.

Tapi Guys, kalau untuk Profesionalisme yang dibebankan  kepada Kita ini terlalu awal. Cobalah untuk berhati-hati. Tidak gegabah dan terburu dalam mengambil keputusan, Ini semua memnag pendidikan, banyak kesalahan akan dijadikan evaluasi dan diperbaiki di masa yang akan datang. Tapi, kesalahan kecil akan berdampak besar, tidak berwujud nyata, namun akan melekat dan membekas menjadi sebuah kesan, kesan yang tidak Kita harapkan.
 
Kecewa=salah satu ungkapan perasaan yang tidak mudah di netralisir, (by me)

Monday, May 18, 2015

MAKRAB (Malam Keakraban) UNIDA 2015


Kebersamaan itu penting demi memupuk sebuah dasar persatuan yang kuat. Kebersamaan itu akan semakin bermakna bila kita berada dalam langkah yang sama, yaitu menuju perubahan yang positif. Demi mewujudkan konsolidasi persatuan untuk UNIDA Putri yang lebih baik, tepat pada hari ini tanggal 18 Mei 2015 HM Farmasi dan Gizi pada bagian Kerohanian bekerjasama untuk mengadakan acara " Malam Keakraban" di Mushola Kampus UNIDA Putri.

Even tahunan ini biasanya menjadi acara tahunan sebuah kampus sebagai wadah untuk menyampaikan evaluasi dan unek-unek tentang aktivitas-aktivitas kampus atau kegiatan-kegiatan sosial yang berlangsung di lingkungan Kampus. Acara yang biasanya dilakukan diluar area kampus ini  adalah MAKRAB perdana yang kami adakan, maka maklum adanya apabila ada sedikit kekurangan. 
Rentetan acara yang dimulai pada pukul 17.00 dengan persiapan yang terbilang maksimal. Dimulai dengan menunggu Berbuka Puasa, makan ta'jil bersama, Shalat Maghrib berjama'ah dan Makan bersama sambil Nobar Video Dokumentasi Unida Putri Perdana Karya teman kita Yulian Catur.

Setelah selesai makan, tibalah pada acara inti yaitu Evaluasi Tahunan. Evaluasi pertama, disampaikan oleh Ketua HM Farmasi dan Gizi yaitu Saudari Anggun Mahiratun dan Diva Chintya. Kesimpulan dari penyampaian evaluasi yaitu agar setiap Mahasiswi bekerjasama dalam segala kegiatan. Tidak hanya mengerjakan bagiannya sendiri dalam Organisasi Himpunan atau kepanitiaan apapun, tapi juga membantu yang lainnya tanpa diminta. Ketanggapan kita diuji di tahun mendatang, secepat apa kita bekerja dan seroyal apakah kita terhadap organisasi dan acara yang diadakan?? Kita buktikan bahwa kita bisa lebih baik dan aktif di tahun selanjutnya.

Himpunan yang baru ini memang memiliki banyak celah dalam pelaksanaannya, disinilah evaluasi menjadi berguna. Rapat akan semakin rutin dilaksanakan tiap minggunya, dan kontrol program kerja tiap bagian akan lebih ketat. Let's we see!
Evaluasi selanjutnya disampaikan oleh 4 orang senat Farmasi dan Gizi yaitu Leda Azzadinas Haque, Indriyanti Widya, Siti Eka Mustafidah dan Siti Nurjannah. Evaluasi kali ini  lebih condong ke pesan dan kesan tahunan. Kesan selama menjadi Senat di tahun ini dan pesan untuk senat di tahun depan (Kalian aja lagi,, hha). Walaupun senat-senat kita ini telah rajin mengajak kita kuliah, memanggil dosen, mengatur disiplin kelas dan mata kuliah hingga berkenan untuk konsultasi dengan dosen untuk tugas kuliah, tapi tetap saja mereka meminta maaf kepada kita atas segala kekurangannya. Kalian Hebat kok para Cenutzzz,,

Tidak semua orang mampu untuk menyampaikan unek-unek dalam diri, kesan selama kita hampir setahun bersama atau pesan bagi teman-teman yang akan berpisah di tahun depan. dihadapan semua orang. Maka dari itu, kami diharap menulis di atas kertas kemudian dibacakan oleh Ketua DEMA kita, Anugerah Suciati dan Hasanah Fatariska.

 
Tibalah saatnya pembacaan Curahan Hati teman-teman kita. Kertas-kertas tanpa nama penulisnya dibacakan oleh Ketua DEMA kita secara khidmat dibarengi teman-teman Mahasiswi yang mendengarkan dengan seksama. 

Beberapa diantara tulisan tersebut berisi tentang kesan yang mendalam terhadap UNIDA FIK angkatan perdana ini terutama bagi teman-teman seperjuangan kita yang tidak ada lagi keberadaannya disini tahun mendatang. Senang dengan kebersamaan kita selama ini, perjuangan kita, serta kagum dengan dosen-dosen yang juga turut berpartisipasi dalam menjunjung tinggi kemajuan FIK UNIDA Gontor. Kepergian mereka di tahun depan bukan karena tidak nyaman dengan UNIDA ini, namun untuk mengejar cita-cita di tempat lain, dan berharap bisa kembali lagi kesini sebagai tenaga pengajar.

Evaluasi lain yaitu mengenai kegiatan-kegiatan yang sempat vakum serta rencana-rencana kegiatan di tahun mendatang. Berharap semuanya bisa lebih aktif, jangan sampai menjadi kampus dengan mahasiswi pasif seperti yang ditakutkan oleh negara diberita-berita nasional. Apa salahnya menjadi lebih aktif untuk membangun wibawa terhadap adik-adik angkatan dan untuk kemajuan diri pribadi? Let's move n try!

Bukan hanya itu, ada juga evaluasi yang ditujukan pada ketua kita, bukan hanya ketua Dema tapi semua ketua. Agar lebih netral dan aktif lagi dalam pengontrolan segala program kegiatan kemahasiswaan. (Berat juga ya). Semangat buat ketua tahun depan (ketua apapun) atau yang tahun depan yang masih menjadi ketua. Good Luck n Wish the luck for you All!

Inilah teman kita yang menyampaikan beberapa patah kata bermakna untuk kita semua. Alhamdulillah, keadilan dan keberuntungan berpihak padanya. Harapan kita terkabul, kau masih bersama kami tahun selanjutnya.
 Kecintaannya terhadap UNIDA mengalahkan segalanya. Mencari Universitas lain itu gampang, tapi hati ini telah pada UNIDA. Terharu mendengar perkataan itu, menjadi motivasi untuk lebih berkarya dan berprestasi di UNIDA. Mari kita tempatkan penyesalan itu diawal, agar tidak mengulang kesalahan yang lalu. Okay Guys.

Acara diakhiri dengan perfotoan antar kamar dan tidak sengaja kami melihat ustadz pembimbing kita lewat, spontan kita ajak beliau berfoto bareng juga. (Dasar Mahasiswi Iseng,, hhe)
Sekilas Kami sampaikan kegiatan tahunan ini, semoga bermanfaat dan lebih baik di tahun mendatang. Semoga hasil evaluasi dari semua pihak terealisasi perombakannya, dan menjadi nyata keaktifannya.  FIK UNIDA Gontor, Mantingan Gontor Putri 1.