Valentine's Day Pumping Heart

Tuesday, November 30, 2021

LATSAR CPNS 2021 BDK JAKARTA KEMENTERIAN AGAMA, MENUJU PNS 100%

Foto bersama Kepala BDK Jakarta

Foto Bersama Bu Rektor UIN Syarif Hidayatullah

TANGERANG,BANTEN- Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil atau LATSAR CPNS  merupakan pendidikan dan pelatihan bagi calon PNS yang telah lulus seleksi administrasi, SKD dan SKB, melengkapi pemberkasan hingga menempati formasinya di satuan kerja minimal 6 bulan menuju PNS 100%. Sebagai salah satu CPNS 2019 yang lulus pada tahun 2020, telah tiba waktunya untuk mengikuti LATSAR.

Penamaan pelatihan ini berubah-ubah yang mana sebelumnya disebut DIKLAT Prajabatan hingga berganti menjadi Pelatihan Dasar (LATSAR). Pelaksanaan LATSAR ini dibawah Balai Diklat dan Keagamaan (BDK) di daerah masing-masing (provinsi/ wilayah yang ditentukan). BDK Jakarta yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur menaungi pelaksanaan LATSAR untuk seluruh peserta dari Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Barat.

LATSAR CPNS 2021 Kementerian Agama ini dilaksanakan serentak di BDK masing-masing wilayah dengan 3 (tiga) gelombang waktu yang sama, yaitu mulai tanggal 2 Agustus, 11 Agustus dan 28 Agustus 2021 dan gelombang ke 4 yang dilaksanakan di Kalimantan Barat. Namun pembukaannya dilaksanakan bersama oleh Menteri Agama pada tanggal 2 Agustsu 2021 secara virtual.

LATSAR yang pelaksanaannya sekitar 3 bulan ini terdiri dari 4 tahap, yaitu MOOC, Distance Learning, Aktualisasi dan Klaskikal dilakukan dengan sistem blended learning. MOOC yaitu pembelajaran dengan materi yang diberikan secara mandiri yang diakhir dengan evaluasi. Kemudian Distance Learning dimana tiap harinya diberikan materi bahan tayang dan penugasan, terkadang diselingi pertemuan virtual untuk pendalaman materi dan tugas. Setelah mengisi evaluasi akademik, dilanjutkan dengan aktualisasi di tempat satuan kerja. Aktualisasi merupakan masa implementasi gagasan dari ide yang telah disampaikan pada seminar rancangan aktualisasi. Pada tahap akhir yaitu klasikal, dilakukan secara tatap muka yaitu on campus. Didalamnya terdapat beragam kegiatan mulai dari pendalaman materi sikap dan perilaku bela negara, peran dan kedudukan ASN dalam NKRI serta dinamika kelompok yang diakhiri dengan seminar laporan aktualisasi yang menentukan kelulusan Latihan Dasar CPNS 2021 ini.

Saya menempati formasi Analis Kerja Sama Luar Negeri di Satuan Kerja Biro Hukum dan Kerja sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama. Sebagai formasi yang bertempat di pusat, maka LATSAR yang saya ikuti dilaksanakan oleh BDK Jakarta. Karena kondisi DKI Jakarta yang belum mengizinkan acara dengan kerumunan, maka pelaksanaan Klasikal LATSAR CPNS 2021 ini dilaksanakan di Tangerang, tepatnya Wisma Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah.

LATSAR tahap Klasikal Gelombang III yang saya ikuti berjumlah 141 peserta dengan 4 angkatan yaitu angkatan XI, XII, XIII dan XIV berlangsung mulai hari Ahad, 20 November 2021 hingga hari Sabtu, 27 November 2021. Seluruh peserta melakukan check-in pada hari Ahad tanggal 20 November 2021 yang diawali dengan SWAB dan pengumpulan surat keterangan sehat untuk menjamin kondisi peserta. Pada sore harinya langsung dilakukan pembukaan oleh Sekretaris Balitbang dan Ketua BDK Jakarta yang mana hadir secara virtual. Dilanjutkan pada malam harinya materi mengenai Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur dan Nilai-Nilai ASN oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah.

Setiap paginya yaitu ba’da subuh diawali dengan kegiatan senam bersama. Selain olahraga senam, ada juga beberapa kegiatan fisik lainnya seperti pelatihan baris-berbaris sebagai wujud pendidikan bela negara dan jelajah sekitar lingkungan UIN Kampus II secara kelompok. Untuk kegiatan fisik, ada keringanan bagi beberapa orang yang terkendala seperti paska cedera, paska operasi lahiran dan ibu hamil.

Dinamika kelompok yang dilakukan perangkatan juga merupakan salah satu kegiatan menarik. Disini kami bersama mengemukakan ide, berinovasi dan melatih konsentrasi. Intinya kerja sama kelompok dan optimaslisasi individu dilatih disini.

Selama masa klasikal, sebagai pematangan persiapan seminar laporan aktualisasi, diadakan dua kali waktu bimbingan laporan dengan coach per kelompok. Coach kelompok kami yaitu kelompok I Angkatan XI yaitu Bapak H. Sahro Wardi, Lc. M.Ap. yang merupaka Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Jakarta. Beliau sangat membantu proses penyusunan laporan kami mulai dari memeriksa dan memberi saran untuk laporan mingguan hingga tersusunnya laporan lengkap.

Tibalah saatnya pelaksanaan Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Jum’at tanggal 26 November 2021, yang mana untuk kelompok saya bertempat di Ruang Sidang Lantai 6 Wisma Syahida. Penguji kami yaitu Bapak DR. Didin Nuruddin Hidayat, M.Si., P.Hd. memberikan tanggapan positif dan saran untuk kelanjutan gagasan dari isu yang saya angkat yaitu “Pemutakhiran Data MoU/ Kerja Sama sebagai Produk Hukum dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Agama” dan telah saya implementasikan semua kegiatannya di tempat satuan kerja. Bersama mentor saya, Bapak Drs. Amran Arifin, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Kerja Sama Regional dan Multilateral di Bagian KLN, Biro Hukum dan Kerja sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Agama yang telah membimbing dan membantu perencanaan pemilihan isu, penyusunan gagasan dan implementasi kegiatan-kegiatannya.

Hari terakhir LATSAR CPNS 2021 oleh BDK Jakarta ditutup oleh Kepala BDK Jakarta dan kesan pesan serta dokumentasi foto.  Salah satu peserta menyampaikan kesannya yang mana tidak mudah untuk seluruh peserta mengikuti LATSAR ini, dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda, yang harus meninggalkan keluarganya dalam waktu seminggu dan berusaha fokus untuk mengikuti semua rentetan kegiatan klasikal LATSAR ini. Maka, semoga keikutsertaan kita dalam LATSAR ini menjadi bermanfaat bagi peserta, panitia dan gagasan yang telah diseminarkan menjadi bermanfaat bagi satuan kerja dan publik.

Sampai jumpa pada pelatihan-pelatihan selanjutnya, Insya Allah siap menjadi PNS 100%!

Video kilasan mengenai Klasikal LATSAR 2021 Kemenag Gelombang III dapat kalian simak disini. Untuk mengakses informasi terkait BDK Jakarta bisa diakses disini. Dan untuk akses produk hukum di Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum silahkan cek disini




Kelompok 1 Angkatan XI setelah acara pembukaan
Kegiatan Coaching pertama

Kegiatan Coaching terakhir, sibuk cetak laporan


Kelompok I Angkatan XI setelah Bimbingan terrakhir bersama Coach H. Sahro Wardi, Lc., M.Ap.


Pelatihan Baris-Berbaris 


Angkatan XI si Biru Paska Latihan Baris-Berbaris


Kegiatan lanjutan, Jelajah Lingkungan Sekitar Kampus UIN SYAHID II sambil curang coreng muka
Angkatan XI foto bersama dibalik api unggun



Acara pembukaan dan pengarahan dari panitia

Dinamika kelompok difasilitasi oleh Widyaiswara

Proses pembuatan video tugas kelompok mengenai Manajemen ASN

Penayangan video hasil pengerjaan kelompok dan presentasi

Foto bersama rekan putri sekelompok paska pengambilan scene terakhir

Penguji dan coach saat Seminar Laporan Aktualisasi
Foto bersama seusai presentasi laporan aktualisasi (Mentor, peserta, penguji dan coach)

Foto bersama mentor

Gengnya 301








Monday, September 9, 2019

MENITI LANGKAH MENUJU PERADABAN DUNIA_Ust. Prof. dr. KH. Dihyatun Masqon, M.A._ Interview MALIKA FAKHTAH MAGAZINE



Al Ustadz Dr. Dihyatun Masqon, M. A

Assalamu’alaikum kawan,,!

Diawal berdirinya Universitas Darussalam Gontor, semua kegiatan akademik dan keasramaannya masih dalam evaluasi untuk menuju sistem yang sempurna. Para mahasiswa istiqomah menjalani kehidupan pendidikan sistem pesantren tingkat perguruan tinggi. Majalah Fakhtah tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berkontribusi menjadi bagian penting di dalamnya sebagai media publikasi cetak perdana untuk menyiarkan UNIDA Gontor dengan segala keunggulannya. ‘MENITI LANGKAH, MENUJU PERADABAN DUNIA’, tema yang bermakna meniti langkah awal dengan harapan dan cita-cita tinggi menuju jangkauan yang lebih luas di dunia pendidikan dan dakwah, menembus peradaban dunia serta bermanfaat bagi semua lapisan kehidupan.

Kiprah Universitas Darussalam gontor yang baru dua tahun sejak kelahirannya pada tanggal   18 september 2014 telah mengukir prestasi yang terbilang cukup banyak oleh para mahasiswanya dalam berbagai bidang akademik ataupun non akademik. Diantara prestasi tersebut adalah keikutsertaan Mahasiswa HI (Hubungan Internasional) sebagai delegasi di acara brawijaya model of United States, mahasiswi K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) dalam kemenangannya sebagai juara 3 di acara Indonesian OSH Summit di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. ,  Tiga Mahasiswi Gizi UNIDA Gontor yang lolos menjadi pengurus ILMAGI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia) dan prestasi-prestasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa perjuangan Kiayi kita Al Ustadz Imam Zarkasyi dan rekan-rekannya sejak 17 november 1963  tak sia-sia dalam pembangunan sistem perguruan tinggi pesantren. Diawali dengan IPD (Institut Pendidikan Darussalam) yang kemudian menjadi ISID (Institut Studi Islam Darussalam) hingga akhirnya resmi menjadi Universitas Darussalam Gontor. Awalnya hanya memiliki 3 Fakultas yaitu Tharbiyah, Syariah dan Ushuludin namun sekarang bertambah dengan 4 fakultas baru yaitu Ekonomi dan Manajemen, Sains dan Teknologi, Humanioara dan Kesehatan dengan 10 program studi. Disinilah langkah awal Islamisasi Ilmu pengetahuan dimulai, membuka lembaran kejayaan Islam yang lalu.

Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. selaku rektor UNIDA Gontor memiliki harapan besar untuk menciptakan sebuah peradaban Mahasiswa Santri yang intelektual dan bermanfaat di masyarakat. Dibantu oleh Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.Ed., M.Phil, Dr. Setiawan bin Lahuri M.A dan Dr. Dihyatun Masqon M.A serta jajaran dosen lainnya berjuang sepenuh hati dan ikhlas untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tak berhenti disitu, para Mahasiswa yang telah tertanam pada dirinya rasa sabar dan kerja keras pun turut serta menciptakan suasana islamisasi ilmu pengetahuan di perkuliahannya demi merealisasikan cita-cita mulia tersebut.

Alhamdulillah, Kami perwakilan dari staff majalah UNIDA Gontor putri berkesempatan untuk berbincang seputar UNIDA Gontor ditahun-tahun perdananya dengan Al Ustadz Dr. Dihyatun Masqon, M. A selaku pembantu rektor 3 sekaligus pimpinan PKU (Program Kaderisasi Ulama) di UNIDA Gontor. Sisi kharismatik dan kata-kata yang selalu memotivasi semangat para mahasiswanya menjadi ciri khas utama dosen yang satu ini. Suatu kebanggan bisa bertatap langsung dan berbincang akrab dengan beliau.

“ Apabila majalah UNIDA Putri mempunyai tema yang mengagumkan dan target pencapaian yang sistemis, begitu pula UNIDA Gontor mempunyai  visi misi yang mulia di awal langkahnya menuju peradaban dunia dengan Islamisasi Ilmu Pengetahuan.” Tutur beliau dalam kalimat pembukanya. Disinilah semua akan dikupas secara akurat dan menarik dari kacamata salah satu rektor UNIDA Gontor.

Dengan tema majalah yang menurut beliau ideal, tersirat sebuah harapan bahwa UNIDA gontor akan menjadi besar ketika berhadapan dengan tantangan, semakin jauh kita melesat semakin banyak tantangan yang akan kita hadapi.

Simbol UNIDA bermakna ilmu pengetahuan, sains dan ilmu keislaman. Visi itulah yang memotivasi semua lapisan pihak di pondok. Sebelumnya kita telah terikat oleh mind set bahwa alumni unida memiliki satu ikatan melekat dengan nilai dasar.

Mahasiswa UNIDA Gontor bukan sekedar Mahasiswa biasa, namun mahasiswa yang tinggal di asrama dan mengikuti peraturannya selama 24 jam. Menurut rektor kita yang satu ini, ada sebuah keistimewahan menjadi seorang Mahasantri. Disebut maha, karena di atas santri atau siswi serta sudah matang dalam masa remajanya. Sudah diberi kemampuan memilih dan memilah, diberi kemampuan menganalisa beberapa hal yang terkait baik dalam tataran kehidupan umum maupun bidang yang kita tekuni. Seluruhnya masih mencari bentuk. Kami dukung seluruhnya perkembangan dan peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam segala bidang yang bermanfaat. Bahkan dosen pun masih meniti dan mencari pola. Dalam bidang Akademik tidak akan diragukan, Kami yakin Mahasiswa semangat dalam menuntut ilmu. Namun untuk non akademik dan sistem kehidupan pendidikan di UNIDA ini, Mahasantri tetap menjadi ciri khas utama yaitu berasrama dalam sistem terpadu.

Salah satu contoh sistem pendidikan mahasantri yaitu walaupun belajar di bidang farmasi, kita akan tetap belajar mengenai sejarah peradaban, yang syukur-syukur terkait dengan bidang kita.

Inilah yang akan selalu menjadi petunjuk jalan saat UNIDA akan berkembang ke depan, seperti cita-cita pendiri gontor, menjadi universitas yang berguna dan bermutu bagi umat, bangsa dan seluruh manusia.

Mengenai porspek UNIDA Putri ke depan mudah-mudahan berhasil dengan baik. Ini memang merupakan proyek awal, namun tetaplah semangat denga founding fathers. Pembangunan berdasarkan skala prioritas. Nanti, disinilah berdirinya Fakultas Kedokteran. (Amiin).

Target UNIDA untuk menciptakan para ulama yang intelek semakin berkembang dalam proses realisasi hal tersebut. Menyiapkan SDM untuk ilmu kesehatan bukan semata-mata diwarnai dengan kacamata humanistik matearilistik, namun juga humanistik religius.

UNIDA Putri akan berkembang dan maju dalam pengembangan dirinya masing-masing dengan cara meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam bidang yang ditekuninya atau bidang non akademik lainnya. Sampai saat ini, harapan Kami untuk unida Putri agar menjadi graduate yang mempunyai kepedulian yang kuat terhadap umat dengan ilmu yang dimiliki. Berharap alumni putra ataupun putri terbentuk dalam dirinya semangat pola hati, fikir, fisik yang  seluruhnya saling berkaitan, sehingga menghasilkan pola rasa yang sempurna. Bila meminjam bahasa, pola rasa ini diibaratkan dengan ihsan. Artinya siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,  karena dia seolah-olah dapat melihat dan merasakan bahwa sang kholik melihat dan menyertai kita. Mungkin kita tidak melihat, tapi pengabdian kita berangkat dari ajaran-ajaran norma di Gontor. Nilai-nilai penididkan, seluruhnya akan menyertai kita dalam gerakan, insya Allah. Pahala di langit akan Allah disediakan, pahala kebutuhan kita di dunia mudah-mudahan tercukupi.

Saat mengikuti seminar atau acara luar pasti ada rasa ‘saya mewakili kepentingan umat dan bangsa’. Maka, bawalah nama baik UNIDA bukan hanya dari segi prestasi yang akan diraih, namun juga dari sikap dan norma yang mencerminkan sebagai Mahasantri yang sesungguhnya.

Selalu saja ada kendala dalam prosedur yang dijalankan, sebagai mahasantri tentu ada batasan-batasan tertentu dalam berkegiatan di luar lingkup kampus. Namun, jangan berkecil hati karena kalian perempuan dengan segala keterbatasan penjagaan kampus, karena Tholabul Ilmu Faridhotun ‘Ala Kulli Muslimiin wa Muslimaat. Tidak pengecualian bagi putra atau putri. Ilmu itu adalah anugerah yang paling mahal bagi manusia, kampus kita di desain  disesuaikan dengan kapasitas kita sebagai muslim.  Sebagai kendaraan untuk mewujudkan nilai-nilai keislaman, nanti aplikasi kalian dalam bersosialisasi tidak akan mengurangi sama sekali kebebasan akademik dan kebebasan kampus yang kalian miliki. Namun gontor tetap akan menggunakan sistem terpadu (integrated sistem). Kalian mungkin akan merasa lebih bebas setelah lulus dari sini, tetapi ingat bahwa dalam diri kita masih ada frame Gontor.

Maaf, kalau UNIDA hanya sebagai fakultas dengan sistem asrama dalam kampus dengan aturan-aturan lama. Karena apabila Mahasiswa UNIDA tinggal di luar, tanpa adanya kedisipinan, lebih baik tidak mendirikan UNIDA. Gontor telah menyiapkam mindset dan pandangan yang tegas. Bila kesibukan belum terlalu padat,nanti pada saatnya , aturan dan disiplin lah yang akan mendorong kita menjadi ahli-ahli dibidangnya. Tanpa itu semua, hasilnya akan berbeda. Disiplin itulah bentuk kasih sayang UNIDA untuk meniti keberhasilan dalam rangka mengembangkan diri menuju jangakuan peradaban dunia. Sekarang dalam proses, dalam evaluasi dan kajian. Seluruhnya dalam bidan akademis, kami dukung.

Pelan-pelan kita hidup, prodi akan bertambah, nanti adak khusus pembantu rektor d kampus putri, Sedang kami desain. Berusaha menyediakan suasana yang mendukung aktivitas dan keberhasilan kalian , perpustakaan dan laboratorium. Kami yang dipusat terus berusaha untuk menyiapkan apa yang kita semua butuhkan terutama orang tua yang telah mndukung dan sepenuhnya percaya pada sistem di UNIDA ini. Semuanya akan dipenuhi satu-persatu sesuai tingkat skala prioritas.

Tak hanya sampai disitu percakapan kami, Ust Dihyatun pun mengemukakan kesan dan pesannya mengenai UNIDA Putri. Berikut tutur beliau, “ Bismillah,, ada gejala yang menarik saat unida putri berjalan di tahun kedua ini, yaitu penetapan program studi yang tidak sesuai dengan permintaan mahasiswi. Bagi kami ini adalah suatu indikasi yang positif bagi pengembangan UNIDA Kampus putri ke depan. Kalau boleh Kami ingin kalian memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar terutama dalam bidang akademik. Kebutuhan tersebut adalah tentang laboratorium, perpustakaan, lingkungan dan tempat-tempat menopang jati diri kalian. Tolong, keberadaan kalian sebagai mahasiswi perdana, tetapi kebanggaan milik kalian yang pertama.” Beliau pun memberikan sebuah nasihat berupa kalimat mutiara ,” org berhasil harus memiliki kemauan (desire), tolong kemauan kalian tetap terus dipupuk menjadi sebuah driving post (penggerak ).”.

Terlepas dari segalanya, kalian seperti saya. Kita sama-sama anak didik gontor, kita adalah kakak adik. Butuh 100 tahun ke depan untuk melihat keberhasilan kita. Mohon dengan restu orang tua dan Allah SWT, selsaikanlah kuliah kalian disini dengan maksimal dan berarti. Evaluasi di catat akan terus menjadi acuan perkembangan UNIDA kedepan. Insya Allah banyak beasiswa yang tersedia, Kami siap membantu. Ini tempat kita untuk menabung, untuk Allah ataupun bagi manusia. Tetap semangat , selalu melakukan yang terbaik.

Jalani dan nikmatilah proses menuntut ilmu ini, karena menuntut ilmu itu indah.

Kalau kalian sukses, UNIDA pun senang dan bangga. Banyak alumni yang walaupun tidak berada di UNIDA, namun masih memikirkan UNIDA, karena UNIDA lah ibu kandung kalian, ibu kandung kita. 

Selamat berhasil.
                                                                                                          Hania Novianty



Friday, August 24, 2018

GILS 2018 (Great Indonesian Leader Summit)

Seluruh Anggota Chamber Kesetaraan Gender/ Gender Equality Chamber maju dan berfoto diatas panggung bersama LO : Ka Riiha, CEO IN sebagai Chamber yang meraih Best Project Pemenang Pitching Competition di GILS 2018
btw, bentuk tangan ini lambang chamber kita ya, dan aku (hania duduk di barisan bawah pake kebaya ungu)

Assalamu'alaikum
Apa kabar sobat semuanya,,,??
Banyak hal telah dilalui mulai dari lingkungan, status, profesi, amanah hingga prestasi baru.
Setelah Seleksi Bea Mahasiswa DPU DT Priatim yang ga lolos dengan alasan domisili saya saat ini yang berdiam di pondok (Khidmah) , berbagai hal telah diikuti,, supervising lomba debat di UMN Tangerang, FIKAR di UPI Bandung, FBA Di UNPAD, Founder BIMAGO (Bimbingan Masuk Gontor) INSPIRATOR Tasikmalaya, juga hal lainnya. Namun yang dirasa perlu diceritakan secara urgen adalah mengenai GILS 2018 ini. Karena sebelum saya ikut even ini, jarang banget ulasan peserta mengenai GILS ini di media sosial khususnya tentang proses, pengalaman dan cara hingga bisa kesana.

Aku nih,, pake kebaya modernan, ceritanya baju daerah Jawa Barat. Ini dress code buat Gala Dinner plus Pitching Competition malam itu. Can you imagine about the others?? Seperti saya gitu deh,, hha

Oke sebelum aku berbagi pengalaman mengenai GILS 2018 di Batu-Malang ini, kalian bisa juga ngepoin Web resmi GILS dari  Inovator Nusantara atau IG nya Inovator Nusantara. Because why? Karena IN lah yang mengadakan GILS ini. Jadi, Founder y IN ini kebetulan adalah temannya dari temanku Rizal Adlan Mahasiswa HI UNIDA yang sering bulak-balik luar negeri buat student exchange programnya. Jadi, sebenernya agak-agak curiga atau kurang percaya dengan program ini, soalnya ini adalah even kedua yang diadakan setelah GILS perdananya di tahun 2017. But, karena Rizal ini ngerekomendasiin dengan temen-temennya sebagai Founder nya, so, i believe this event will be great.

And,, bener banget, setelah menginjakan kaki di acara pertamanya yaitu di Grand Palace Hotel untuk Mega Conference, acara ini bener-bener mengesankan dengan participants, komitmen agenda dan following up buat peserta kedepannya,, beda event satunya yang udah aku kepoin dari dulu. Sebenernya kalau mau buka-bukaan,, tadinya ikut acara FLS, dikira FLS sama GILS ini sama, eh terlanjur daftar karena open registrastion y duluan, tapi ga nyesel sih, dua-duanya bagus, cuman kerasa banget following upnya disini, dibanding sama acara satunya, karena sebelumnya aku udah ngumpulin testimoni-testimoni dari kenalanku juga yang pernah turut serta even itu.

Oke Guys,, GILS ini agendanya dari tanggal 21-23 Juli 2018, acaranya di dua tempat, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Sebelumnya ada tiga kali penyeringan (kayak penggorengan aja ya,,hh) tiga kali seleksi buat menjadi Delegasi GILS 2018 ini.

Pertama, Seleksi administrasi, berkas dan formulir. Disini kita tulis pengalaman-pengalaman kita dalam berorganisasi, kegiatan sosial dan skill yang kita kuasasi. Ga ketinggalan, prestasi-prestasi apa aja yang udah kamu dapet selama masa-masa terakhir ini. Next, tulis essay tentang chamber yang kamu pilih, apa yang kamu ketahui tentang SDG's (Suistanable Developement Goals) serta solusi yang kamu tawarkan untuk lingkunganmu yang berhubungan dengan chamber ini, so i choosed Gender Equality. Why? Karena pilihan lainnya seperti life below water, tata letak kota, tanpa kemiskinan, energi berkelanjutan dan tanpa kelaparan ga membuat aku lebih tertarik dari gender equality. Soalnya selain sejalur sama jurusan yang aku ambil, Hukum Keluarga juga disini tadinya mau menggali lebih dalam apa sih kesetaraa gender yang dimaksud secara nyata oelh PBB dan juga pandangan temen-temen se chamber mengenai hal ini.

Itu awal modal ikut GILS--> P E N A S A R A N dan C O B A - C O B A

Yeah, Alhamdulillah, Seleksi pertama lolos. Menuju seleksi selanjutnya.
Interview. Lewat WA selama hampir setengah jam. Apa aja yang ditanyakan? Kegiatan sosialmua, kegiatan organisasimu, apa yang kamu ketahui tentang SDG's dan apa solusi yang kamu tawarkan di chambermu ini?? Itu aja,, tapi jawabannya,, rumit juga,,  Lumayan menunggu,, karena ngantri, walau sudah terjadwal.

Lanjut, Seleksi ketiga. Buat video promosi tentang Chambermu, contohnya bisa di lihat di link youtube saya Hania Novianty atau di IG ku Hania Novianty.

Well.. selamat!! Kamu masuk dalam daftar Waiting List!! Oh,,, Bingung.. Seneng nggak, kecewa juga nggak, yang penting saya sudah mencoba. Karena modal saya hanya penasaran, dan tidak terlalu mendalami SDG's dan chamber ini,, yah,, saya terima,,

But, beberapa hari kemudian dikirim email lagi dari IN bahwa aku lolos menjadi delegasi dan kudu siap-siap buat ke Malang!! Yuhuu,, bonus,,wahaaha

Begitulah kejadiannya sampai aku jadi salah satu anggota Gender Equality Chamber yang jadi Best Project di GILS 2018 ini... Alhamdulillah.

PERJALANAN MENUJU MALANG

Acaranya sih hari Sabtu-Senin , 21-23 Juli 2018. Tapi mulainya jam 7, kalau naek kereta nyampenya jam 7 juga, telat dong. Akhirnya aku, kebetulan ada yang bareng dari tasik naik kereta Malabar nyampe satu hari sebelumnya, Jum'at kita udah nyampe barengan sama yang dari UPI Bandung juga, dua orang. Ga punya persiapan buat penginapan, eh ada grup ngajak join bareng buat maen, positifnya, yang dah nyampe duluan di mesjid Agung Malang , dia dapet rumah penginapan dari ibu-ibu yang sholat subuh sampingnya, teh seni. Wal akhir, Alhamdulillah,, kumpul-kumpul deh semua sekitar 20 orang an putra dan putri di rumah berbeda sebagai ANAK UMMY (ciee, ibu asuh dadakan),, yups,, karena semua anaknya di luar negeri,, kita ngisi bentar rumahnya dengan bayaran terjangkau banget.. Good Surprise banget deh,, Syukron Lillah.

Mandi ga ya,, ?? nyampe Stasiun Malang Jam 7 pagi, caw penginapan boyong koper dari alun-alun, cakap-cakap dahulu, sarapan, caw deh ke Kampung Warna-warni dan Kampung Arema yang seba biru-biru (bukan babak belur loh yaaa,, upps) Great blue deh. Ulasan halan-halan kami di Kampung Warna- warni bisa kamu kepoin disini

Masih banyak postingan video selanjutnya, cuman masih belum rilis terhambat sama ide penyajian dan susahnya membagi waktu antara tugas-tugas beruntun dan tanggungan yang tiba-tiba atau Faktor Malazz yang suddenly menyerang,, aarggh..

But,, it's so exited,, ga bisa tahan buat ga edit ini, jadi paksakan semangat berkobar buat edit ini,, Bismillah,, semoga bermanfaat yaa..







Untuk Acara GILS 2018 itu sendiri, dimulai dari Sabtu pagi, Mega Conference di Grand Palace Hotel, Malang lalu bada dhuhur caw buat Batu Engagement (serupa studi lapangan langsung terkait problem di Chamber dan cari solusinya) di Kota Batu dan malamnya balik lagi ke Malang buat GILS Night Project acaranya yaitu presentasi Chamber dengan prestasi Best Project di GILS 2017 atau perdana serta pemaparan GILS dari Founder atau CEO Inovator Nusantara, 5 pemuda keren dengan sejuta semangat dan prestasinya.

Founder Inovator Nusantara, Less 1 orang
Kesemangatan Gender Equality Chamber dalam Yelling di GILS Night Project
Yoo... Pemimpin Yelling maju... The girl only me,, wow,, malu sebenernya. tapi buat kesemangatan why not,, yeaah

Besoknya, masuk ke Idea Coaching,, pindah nih kita ke Hotel Purnama di Batu. Tetap dengan temen sekamarkuuu,,yuhuu. 4 an kitaa,, ka dhiyaa, falasifa dan fradina.

193 peserta, 6 chamber, 3 hari dua malam, di dua kota.
GILS 2018.


 Idea Coaching











GILS Batu Out Bond

GILS GALA DINNER & PITCHING COMPETITION












GILS CLOSING









GILS BATU CITY TOUR



Foto oleh Panitia GILS 2018