Assalamu’alaikum kawan,,!
Diawal berdirinya Universitas
Darussalam Gontor, semua kegiatan akademik dan keasramaannya masih dalam
evaluasi untuk menuju sistem yang sempurna. Para mahasiswa istiqomah menjalani
kehidupan pendidikan sistem pesantren tingkat perguruan tinggi. Majalah Fakhtah
tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berkontribusi menjadi bagian penting
di dalamnya sebagai media publikasi cetak perdana untuk menyiarkan UNIDA Gontor
dengan segala keunggulannya. ‘MENITI LANGKAH, MENUJU PERADABAN DUNIA’, tema
yang bermakna meniti langkah awal dengan harapan dan cita-cita tinggi menuju
jangkauan yang lebih luas di dunia pendidikan dan dakwah, menembus peradaban
dunia serta bermanfaat bagi semua lapisan kehidupan.
Kiprah
Universitas Darussalam gontor yang baru dua tahun sejak kelahirannya pada
tanggal 18 september 2014 telah
mengukir prestasi yang terbilang cukup banyak oleh para mahasiswanya dalam berbagai
bidang akademik ataupun non akademik. Diantara prestasi tersebut adalah
keikutsertaan Mahasiswa HI (Hubungan Internasional) sebagai delegasi di acara
brawijaya model of United States, mahasiswi K3 (Kesehatan dan keselamatan
kerja) dalam kemenangannya sebagai juara 3 di acara Indonesian OSH Summit di Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo. , Tiga
Mahasiswi Gizi UNIDA Gontor yang lolos menjadi pengurus ILMAGI (Ikatan Lembaga
Mahasiswa Gizi Indonesia) dan prestasi-prestasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa
perjuangan Kiayi kita Al Ustadz Imam Zarkasyi dan rekan-rekannya sejak 17
november 1963 tak sia-sia dalam
pembangunan sistem perguruan tinggi pesantren. Diawali dengan IPD (Institut
Pendidikan Darussalam) yang kemudian menjadi ISID (Institut Studi Islam
Darussalam) hingga akhirnya resmi menjadi Universitas Darussalam Gontor. Awalnya
hanya memiliki 3 Fakultas yaitu Tharbiyah, Syariah dan Ushuludin namun sekarang
bertambah dengan 4 fakultas baru yaitu Ekonomi dan Manajemen, Sains dan Teknologi,
Humanioara dan Kesehatan dengan 10 program studi. Disinilah langkah awal
Islamisasi Ilmu pengetahuan dimulai, membuka lembaran kejayaan Islam yang lalu.
Prof. Dr. Amal
Fathullah Zarkasyi, M.A. selaku rektor UNIDA Gontor memiliki harapan besar
untuk menciptakan sebuah peradaban Mahasiswa Santri yang intelektual dan
bermanfaat di masyarakat. Dibantu oleh Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.Ed., M.Phil, Dr. Setiawan bin Lahuri M.A dan Dr. Dihyatun Masqon M.A serta jajaran dosen lainnya berjuang
sepenuh hati dan ikhlas untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tak berhenti
disitu, para Mahasiswa yang telah tertanam pada dirinya rasa sabar dan kerja
keras pun turut serta menciptakan suasana islamisasi ilmu pengetahuan di perkuliahannya
demi merealisasikan cita-cita mulia tersebut.
Alhamdulillah, Kami perwakilan
dari staff majalah UNIDA Gontor putri berkesempatan untuk berbincang seputar
UNIDA Gontor ditahun-tahun perdananya dengan Al Ustadz Dr. Dihyatun Masqon, M.
A selaku pembantu rektor 3 sekaligus pimpinan PKU (Program Kaderisasi Ulama) di
UNIDA Gontor. Sisi kharismatik dan kata-kata yang selalu memotivasi semangat
para mahasiswanya menjadi ciri khas utama dosen yang satu ini. Suatu kebanggan
bisa bertatap langsung dan berbincang akrab dengan beliau.
“ Apabila majalah UNIDA
Putri mempunyai tema yang mengagumkan dan target pencapaian yang sistemis,
begitu pula UNIDA Gontor mempunyai visi
misi yang mulia di awal langkahnya menuju peradaban dunia dengan Islamisasi
Ilmu Pengetahuan.” Tutur beliau dalam kalimat pembukanya. Disinilah semua akan
dikupas secara akurat dan menarik dari kacamata salah satu rektor UNIDA Gontor.
Dengan tema majalah
yang menurut beliau ideal, tersirat sebuah harapan bahwa UNIDA gontor akan
menjadi besar ketika berhadapan dengan tantangan, semakin jauh kita melesat semakin
banyak tantangan yang akan kita hadapi.
Simbol UNIDA bermakna
ilmu pengetahuan, sains dan ilmu keislaman. Visi itulah yang memotivasi semua
lapisan pihak di pondok. Sebelumnya kita telah terikat oleh mind set bahwa
alumni unida memiliki satu ikatan melekat dengan nilai dasar.
Mahasiswa UNIDA Gontor bukan sekedar
Mahasiswa biasa, namun mahasiswa yang tinggal di asrama dan mengikuti
peraturannya selama 24 jam. Menurut rektor kita yang satu ini, ada sebuah
keistimewahan menjadi seorang Mahasantri. Disebut maha, karena di atas santri
atau siswi serta sudah matang dalam masa remajanya. Sudah diberi kemampuan
memilih dan memilah, diberi kemampuan menganalisa beberapa hal yang terkait
baik dalam tataran kehidupan umum maupun bidang yang kita tekuni. Seluruhnya
masih mencari bentuk. Kami dukung seluruhnya perkembangan dan peningkatan
kemampuan Mahasiswa dalam segala bidang yang bermanfaat. Bahkan dosen pun masih
meniti dan mencari pola. Dalam bidang Akademik tidak akan diragukan, Kami yakin
Mahasiswa semangat dalam menuntut ilmu. Namun untuk non akademik dan sistem
kehidupan pendidikan di UNIDA ini, Mahasantri tetap menjadi ciri khas utama
yaitu berasrama dalam sistem terpadu.
Salah satu
contoh sistem pendidikan mahasantri yaitu walaupun belajar di bidang farmasi,
kita akan tetap belajar mengenai sejarah peradaban, yang syukur-syukur terkait
dengan bidang kita.
Inilah yang
akan selalu menjadi petunjuk jalan saat UNIDA akan berkembang ke depan, seperti
cita-cita pendiri gontor, menjadi universitas yang berguna dan bermutu bagi
umat, bangsa dan seluruh manusia.
Mengenai
porspek UNIDA Putri ke depan mudah-mudahan berhasil dengan baik. Ini memang
merupakan proyek awal, namun tetaplah semangat denga founding fathers.
Pembangunan berdasarkan skala prioritas. Nanti, disinilah berdirinya Fakultas
Kedokteran. (Amiin).
Target UNIDA
untuk menciptakan para ulama yang intelek semakin berkembang dalam proses
realisasi hal tersebut. Menyiapkan SDM untuk ilmu kesehatan bukan semata-mata
diwarnai dengan kacamata humanistik matearilistik, namun juga humanistik
religius.
UNIDA Putri
akan berkembang dan maju dalam pengembangan dirinya masing-masing dengan cara
meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam bidang yang ditekuninya atau bidang
non akademik lainnya. Sampai saat ini, harapan Kami untuk unida Putri agar
menjadi graduate yang mempunyai kepedulian yang kuat terhadap umat dengan ilmu
yang dimiliki. Berharap alumni putra ataupun putri terbentuk dalam dirinya
semangat pola hati, fikir, fisik yang
seluruhnya saling berkaitan, sehingga menghasilkan pola rasa yang
sempurna. Bila meminjam bahasa, pola rasa ini diibaratkan dengan ihsan. Artinya
siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, karena dia seolah-olah dapat melihat dan
merasakan bahwa sang kholik melihat dan menyertai kita. Mungkin kita tidak
melihat, tapi pengabdian kita berangkat dari ajaran-ajaran norma di Gontor. Nilai-nilai
penididkan, seluruhnya akan menyertai kita dalam gerakan, insya Allah. Pahala
di langit akan Allah disediakan, pahala kebutuhan kita di dunia mudah-mudahan tercukupi.
Saat
mengikuti seminar atau acara luar pasti ada rasa ‘saya mewakili kepentingan
umat dan bangsa’. Maka, bawalah nama baik UNIDA bukan hanya dari segi prestasi
yang akan diraih, namun juga dari sikap dan norma yang mencerminkan sebagai
Mahasantri yang sesungguhnya.
Selalu saja
ada kendala dalam prosedur yang dijalankan, sebagai mahasantri tentu ada batasan-batasan
tertentu dalam berkegiatan di luar lingkup kampus. Namun, jangan berkecil hati
karena kalian perempuan dengan segala keterbatasan penjagaan kampus, karena
Tholabul Ilmu Faridhotun ‘Ala Kulli Muslimiin wa Muslimaat. Tidak pengecualian
bagi putra atau putri. Ilmu itu adalah anugerah yang paling mahal bagi manusia,
kampus kita di desain disesuaikan dengan
kapasitas kita sebagai muslim. Sebagai
kendaraan untuk mewujudkan nilai-nilai keislaman, nanti aplikasi kalian dalam
bersosialisasi tidak akan mengurangi sama sekali kebebasan akademik dan
kebebasan kampus yang kalian miliki. Namun gontor tetap akan menggunakan sistem
terpadu (integrated sistem). Kalian mungkin akan merasa lebih bebas setelah
lulus dari sini, tetapi ingat bahwa dalam diri kita masih ada frame Gontor.
Maaf, kalau UNIDA hanya sebagai
fakultas dengan sistem asrama dalam kampus dengan aturan-aturan lama. Karena
apabila Mahasiswa UNIDA tinggal di luar, tanpa adanya kedisipinan, lebih baik
tidak mendirikan UNIDA. Gontor telah menyiapkam mindset dan pandangan yang
tegas. Bila kesibukan belum terlalu padat,nanti pada saatnya , aturan dan
disiplin lah yang akan mendorong kita menjadi ahli-ahli dibidangnya. Tanpa itu
semua, hasilnya akan berbeda. Disiplin itulah bentuk kasih sayang UNIDA untuk
meniti keberhasilan dalam rangka mengembangkan diri menuju jangakuan peradaban
dunia. Sekarang dalam proses, dalam evaluasi dan kajian. Seluruhnya dalam bidan
akademis, kami dukung.
Pelan-pelan kita hidup, prodi akan
bertambah, nanti adak khusus pembantu rektor d kampus putri, Sedang kami
desain. Berusaha menyediakan suasana yang mendukung aktivitas dan keberhasilan
kalian , perpustakaan dan laboratorium. Kami yang dipusat terus berusaha untuk
menyiapkan apa yang kita semua butuhkan terutama orang tua yang telah mndukung
dan sepenuhnya percaya pada sistem di UNIDA ini. Semuanya akan dipenuhi
satu-persatu sesuai tingkat skala prioritas.
Tak hanya sampai disitu percakapan
kami, Ust Dihyatun pun mengemukakan kesan dan pesannya mengenai UNIDA Putri.
Berikut tutur beliau, “ Bismillah,, ada gejala yang menarik saat unida putri
berjalan di tahun kedua ini, yaitu penetapan program studi yang tidak sesuai
dengan permintaan mahasiswi. Bagi kami ini adalah suatu indikasi yang positif
bagi pengembangan UNIDA Kampus putri ke depan. Kalau boleh Kami ingin kalian
memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar terutama dalam bidang akademik. Kebutuhan
tersebut adalah tentang laboratorium, perpustakaan, lingkungan dan
tempat-tempat menopang jati diri kalian. Tolong, keberadaan kalian sebagai
mahasiswi perdana, tetapi kebanggaan milik kalian yang pertama.” Beliau pun
memberikan sebuah nasihat berupa kalimat mutiara ,” org berhasil harus memiliki
kemauan (desire), tolong kemauan kalian tetap terus dipupuk menjadi sebuah driving
post (penggerak ).”.
Terlepas dari segalanya, kalian seperti
saya. Kita sama-sama anak didik gontor, kita adalah kakak adik. Butuh 100 tahun
ke depan untuk melihat keberhasilan kita. Mohon dengan restu orang tua dan
Allah SWT, selsaikanlah kuliah kalian disini dengan maksimal dan berarti.
Evaluasi di catat akan terus menjadi acuan perkembangan UNIDA kedepan. Insya
Allah banyak beasiswa yang tersedia, Kami siap membantu. Ini tempat kita untuk
menabung, untuk Allah ataupun bagi manusia. Tetap semangat , selalu melakukan yang
terbaik.
Jalani dan nikmatilah proses
menuntut ilmu ini, karena menuntut ilmu itu indah.
Kalau kalian sukses, UNIDA pun
senang dan bangga. Banyak alumni yang walaupun tidak berada di UNIDA, namun
masih memikirkan UNIDA, karena UNIDA lah ibu kandung kalian, ibu kandung kita.
Selamat
berhasil.
Hania
Novianty
No comments :
Post a Comment