Valentine's Day Pumping Heart

Monday, September 9, 2019

MENITI LANGKAH MENUJU PERADABAN DUNIA_Ust. Prof. dr. KH. Dihyatun Masqon, M.A._ Interview MALIKA FAKHTAH MAGAZINE



Al Ustadz Dr. Dihyatun Masqon, M. A

Assalamu’alaikum kawan,,!

Diawal berdirinya Universitas Darussalam Gontor, semua kegiatan akademik dan keasramaannya masih dalam evaluasi untuk menuju sistem yang sempurna. Para mahasiswa istiqomah menjalani kehidupan pendidikan sistem pesantren tingkat perguruan tinggi. Majalah Fakhtah tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berkontribusi menjadi bagian penting di dalamnya sebagai media publikasi cetak perdana untuk menyiarkan UNIDA Gontor dengan segala keunggulannya. ‘MENITI LANGKAH, MENUJU PERADABAN DUNIA’, tema yang bermakna meniti langkah awal dengan harapan dan cita-cita tinggi menuju jangkauan yang lebih luas di dunia pendidikan dan dakwah, menembus peradaban dunia serta bermanfaat bagi semua lapisan kehidupan.

Kiprah Universitas Darussalam gontor yang baru dua tahun sejak kelahirannya pada tanggal   18 september 2014 telah mengukir prestasi yang terbilang cukup banyak oleh para mahasiswanya dalam berbagai bidang akademik ataupun non akademik. Diantara prestasi tersebut adalah keikutsertaan Mahasiswa HI (Hubungan Internasional) sebagai delegasi di acara brawijaya model of United States, mahasiswi K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) dalam kemenangannya sebagai juara 3 di acara Indonesian OSH Summit di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. ,  Tiga Mahasiswi Gizi UNIDA Gontor yang lolos menjadi pengurus ILMAGI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia) dan prestasi-prestasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa perjuangan Kiayi kita Al Ustadz Imam Zarkasyi dan rekan-rekannya sejak 17 november 1963  tak sia-sia dalam pembangunan sistem perguruan tinggi pesantren. Diawali dengan IPD (Institut Pendidikan Darussalam) yang kemudian menjadi ISID (Institut Studi Islam Darussalam) hingga akhirnya resmi menjadi Universitas Darussalam Gontor. Awalnya hanya memiliki 3 Fakultas yaitu Tharbiyah, Syariah dan Ushuludin namun sekarang bertambah dengan 4 fakultas baru yaitu Ekonomi dan Manajemen, Sains dan Teknologi, Humanioara dan Kesehatan dengan 10 program studi. Disinilah langkah awal Islamisasi Ilmu pengetahuan dimulai, membuka lembaran kejayaan Islam yang lalu.

Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. selaku rektor UNIDA Gontor memiliki harapan besar untuk menciptakan sebuah peradaban Mahasiswa Santri yang intelektual dan bermanfaat di masyarakat. Dibantu oleh Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.Ed., M.Phil, Dr. Setiawan bin Lahuri M.A dan Dr. Dihyatun Masqon M.A serta jajaran dosen lainnya berjuang sepenuh hati dan ikhlas untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tak berhenti disitu, para Mahasiswa yang telah tertanam pada dirinya rasa sabar dan kerja keras pun turut serta menciptakan suasana islamisasi ilmu pengetahuan di perkuliahannya demi merealisasikan cita-cita mulia tersebut.

Alhamdulillah, Kami perwakilan dari staff majalah UNIDA Gontor putri berkesempatan untuk berbincang seputar UNIDA Gontor ditahun-tahun perdananya dengan Al Ustadz Dr. Dihyatun Masqon, M. A selaku pembantu rektor 3 sekaligus pimpinan PKU (Program Kaderisasi Ulama) di UNIDA Gontor. Sisi kharismatik dan kata-kata yang selalu memotivasi semangat para mahasiswanya menjadi ciri khas utama dosen yang satu ini. Suatu kebanggan bisa bertatap langsung dan berbincang akrab dengan beliau.

“ Apabila majalah UNIDA Putri mempunyai tema yang mengagumkan dan target pencapaian yang sistemis, begitu pula UNIDA Gontor mempunyai  visi misi yang mulia di awal langkahnya menuju peradaban dunia dengan Islamisasi Ilmu Pengetahuan.” Tutur beliau dalam kalimat pembukanya. Disinilah semua akan dikupas secara akurat dan menarik dari kacamata salah satu rektor UNIDA Gontor.

Dengan tema majalah yang menurut beliau ideal, tersirat sebuah harapan bahwa UNIDA gontor akan menjadi besar ketika berhadapan dengan tantangan, semakin jauh kita melesat semakin banyak tantangan yang akan kita hadapi.

Simbol UNIDA bermakna ilmu pengetahuan, sains dan ilmu keislaman. Visi itulah yang memotivasi semua lapisan pihak di pondok. Sebelumnya kita telah terikat oleh mind set bahwa alumni unida memiliki satu ikatan melekat dengan nilai dasar.

Mahasiswa UNIDA Gontor bukan sekedar Mahasiswa biasa, namun mahasiswa yang tinggal di asrama dan mengikuti peraturannya selama 24 jam. Menurut rektor kita yang satu ini, ada sebuah keistimewahan menjadi seorang Mahasantri. Disebut maha, karena di atas santri atau siswi serta sudah matang dalam masa remajanya. Sudah diberi kemampuan memilih dan memilah, diberi kemampuan menganalisa beberapa hal yang terkait baik dalam tataran kehidupan umum maupun bidang yang kita tekuni. Seluruhnya masih mencari bentuk. Kami dukung seluruhnya perkembangan dan peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam segala bidang yang bermanfaat. Bahkan dosen pun masih meniti dan mencari pola. Dalam bidang Akademik tidak akan diragukan, Kami yakin Mahasiswa semangat dalam menuntut ilmu. Namun untuk non akademik dan sistem kehidupan pendidikan di UNIDA ini, Mahasantri tetap menjadi ciri khas utama yaitu berasrama dalam sistem terpadu.

Salah satu contoh sistem pendidikan mahasantri yaitu walaupun belajar di bidang farmasi, kita akan tetap belajar mengenai sejarah peradaban, yang syukur-syukur terkait dengan bidang kita.

Inilah yang akan selalu menjadi petunjuk jalan saat UNIDA akan berkembang ke depan, seperti cita-cita pendiri gontor, menjadi universitas yang berguna dan bermutu bagi umat, bangsa dan seluruh manusia.

Mengenai porspek UNIDA Putri ke depan mudah-mudahan berhasil dengan baik. Ini memang merupakan proyek awal, namun tetaplah semangat denga founding fathers. Pembangunan berdasarkan skala prioritas. Nanti, disinilah berdirinya Fakultas Kedokteran. (Amiin).

Target UNIDA untuk menciptakan para ulama yang intelek semakin berkembang dalam proses realisasi hal tersebut. Menyiapkan SDM untuk ilmu kesehatan bukan semata-mata diwarnai dengan kacamata humanistik matearilistik, namun juga humanistik religius.

UNIDA Putri akan berkembang dan maju dalam pengembangan dirinya masing-masing dengan cara meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam bidang yang ditekuninya atau bidang non akademik lainnya. Sampai saat ini, harapan Kami untuk unida Putri agar menjadi graduate yang mempunyai kepedulian yang kuat terhadap umat dengan ilmu yang dimiliki. Berharap alumni putra ataupun putri terbentuk dalam dirinya semangat pola hati, fikir, fisik yang  seluruhnya saling berkaitan, sehingga menghasilkan pola rasa yang sempurna. Bila meminjam bahasa, pola rasa ini diibaratkan dengan ihsan. Artinya siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,  karena dia seolah-olah dapat melihat dan merasakan bahwa sang kholik melihat dan menyertai kita. Mungkin kita tidak melihat, tapi pengabdian kita berangkat dari ajaran-ajaran norma di Gontor. Nilai-nilai penididkan, seluruhnya akan menyertai kita dalam gerakan, insya Allah. Pahala di langit akan Allah disediakan, pahala kebutuhan kita di dunia mudah-mudahan tercukupi.

Saat mengikuti seminar atau acara luar pasti ada rasa ‘saya mewakili kepentingan umat dan bangsa’. Maka, bawalah nama baik UNIDA bukan hanya dari segi prestasi yang akan diraih, namun juga dari sikap dan norma yang mencerminkan sebagai Mahasantri yang sesungguhnya.

Selalu saja ada kendala dalam prosedur yang dijalankan, sebagai mahasantri tentu ada batasan-batasan tertentu dalam berkegiatan di luar lingkup kampus. Namun, jangan berkecil hati karena kalian perempuan dengan segala keterbatasan penjagaan kampus, karena Tholabul Ilmu Faridhotun ‘Ala Kulli Muslimiin wa Muslimaat. Tidak pengecualian bagi putra atau putri. Ilmu itu adalah anugerah yang paling mahal bagi manusia, kampus kita di desain  disesuaikan dengan kapasitas kita sebagai muslim.  Sebagai kendaraan untuk mewujudkan nilai-nilai keislaman, nanti aplikasi kalian dalam bersosialisasi tidak akan mengurangi sama sekali kebebasan akademik dan kebebasan kampus yang kalian miliki. Namun gontor tetap akan menggunakan sistem terpadu (integrated sistem). Kalian mungkin akan merasa lebih bebas setelah lulus dari sini, tetapi ingat bahwa dalam diri kita masih ada frame Gontor.

Maaf, kalau UNIDA hanya sebagai fakultas dengan sistem asrama dalam kampus dengan aturan-aturan lama. Karena apabila Mahasiswa UNIDA tinggal di luar, tanpa adanya kedisipinan, lebih baik tidak mendirikan UNIDA. Gontor telah menyiapkam mindset dan pandangan yang tegas. Bila kesibukan belum terlalu padat,nanti pada saatnya , aturan dan disiplin lah yang akan mendorong kita menjadi ahli-ahli dibidangnya. Tanpa itu semua, hasilnya akan berbeda. Disiplin itulah bentuk kasih sayang UNIDA untuk meniti keberhasilan dalam rangka mengembangkan diri menuju jangakuan peradaban dunia. Sekarang dalam proses, dalam evaluasi dan kajian. Seluruhnya dalam bidan akademis, kami dukung.

Pelan-pelan kita hidup, prodi akan bertambah, nanti adak khusus pembantu rektor d kampus putri, Sedang kami desain. Berusaha menyediakan suasana yang mendukung aktivitas dan keberhasilan kalian , perpustakaan dan laboratorium. Kami yang dipusat terus berusaha untuk menyiapkan apa yang kita semua butuhkan terutama orang tua yang telah mndukung dan sepenuhnya percaya pada sistem di UNIDA ini. Semuanya akan dipenuhi satu-persatu sesuai tingkat skala prioritas.

Tak hanya sampai disitu percakapan kami, Ust Dihyatun pun mengemukakan kesan dan pesannya mengenai UNIDA Putri. Berikut tutur beliau, “ Bismillah,, ada gejala yang menarik saat unida putri berjalan di tahun kedua ini, yaitu penetapan program studi yang tidak sesuai dengan permintaan mahasiswi. Bagi kami ini adalah suatu indikasi yang positif bagi pengembangan UNIDA Kampus putri ke depan. Kalau boleh Kami ingin kalian memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar terutama dalam bidang akademik. Kebutuhan tersebut adalah tentang laboratorium, perpustakaan, lingkungan dan tempat-tempat menopang jati diri kalian. Tolong, keberadaan kalian sebagai mahasiswi perdana, tetapi kebanggaan milik kalian yang pertama.” Beliau pun memberikan sebuah nasihat berupa kalimat mutiara ,” org berhasil harus memiliki kemauan (desire), tolong kemauan kalian tetap terus dipupuk menjadi sebuah driving post (penggerak ).”.

Terlepas dari segalanya, kalian seperti saya. Kita sama-sama anak didik gontor, kita adalah kakak adik. Butuh 100 tahun ke depan untuk melihat keberhasilan kita. Mohon dengan restu orang tua dan Allah SWT, selsaikanlah kuliah kalian disini dengan maksimal dan berarti. Evaluasi di catat akan terus menjadi acuan perkembangan UNIDA kedepan. Insya Allah banyak beasiswa yang tersedia, Kami siap membantu. Ini tempat kita untuk menabung, untuk Allah ataupun bagi manusia. Tetap semangat , selalu melakukan yang terbaik.

Jalani dan nikmatilah proses menuntut ilmu ini, karena menuntut ilmu itu indah.

Kalau kalian sukses, UNIDA pun senang dan bangga. Banyak alumni yang walaupun tidak berada di UNIDA, namun masih memikirkan UNIDA, karena UNIDA lah ibu kandung kalian, ibu kandung kita. 

Selamat berhasil.
                                                                                                          Hania Novianty