Let It Go , GirlZ
(Innallaha Ma'ana)
Selalu semangat dalam setiap kegiatan yang kita cintai atau berusaha mencintai kegiatan yang kita lakukan. Okay, sipp, itu sama halnya dengan pepatah "Do what you love and love what you do".
I'm, the one who always effort for going extramilez, hingga kadang bingung memilih dan memilah apa yang harus diutamakan atau ditiadakan perencanaannya. Hmm,, tapi selalu optimis dan sedikit berambisi dalam setiap halnya. (Just try to active)
Sebelumnya, hal ini ga pernah terjadi. Biasanya, bila aku dihadapkan pada apa yang tak aku kuasai namun ada titik terang untuk mempelajari dan memulainya, aku akan tetap berlanjut dengan harapan dapat berkontribusi dan mengembangkan diri. Walau bukan juara atau penghargaan yang menjadi tujuan utamanya, namun semangat berprestasi dan berkarya selalu menyala walau pernah redup untuk sesaat (ga sampai mati loh). Nah, dilema disini adalah ketika kita sudah bersemangat dan berusaha namun kita dipermainkan oleh sebuah prosedur dan informasi yang tidak akurat, sehingga bukan hanya semangat yang hilang, namun kekesalan dan amarah pun mulai menguasai untuk membuat kita mundur, menyerah dan mengeluh.
The Story,,,,
Kali ini, ada dua acara besar dihadapan saya yang akan diadakan dalam waktu yang sama. Acara pertama adalah sebuah kepanitiaan dimana saya berperan sebagai ketua dan satunya adalah kompetisi debat walaupun hanya sebagai peserta, namun bahasa arab bukan hal yang familiar dalam cerebellium saya,, ((hhe, i don't good enough on it but i wanna try because i love to talk and debate, even it's impossible,hmm,, nothing impossible guyz, i wanna try it seriously).
Persiapan lomba hanya kurang dari satu minggu, untuk kepanitiaan lebih dari satu bulan namun 1 minggu sebelum hari H sasaran acara menjadi semakin sulit untuk diraih dan dikendalikan.
Kepanitiaan yang sudah dianggap sistematis dan hampir sempurna prosedurnya pun menjadi sulit bila sasaran pelaksanaan tak terkendali. Kepantiaan-lomba, Lomba-kepanitiaan, (tugas, project, tulisan, dll, menjadi kecil kapasitasnya,,namun dicicil). Hanya dua hal itu yang menyelimuti selama seminggu ini.
Ketika kita sudah serius berniat pada sebuah kompetisi dan ternyata panitia lomba begitu menyebalkan dengan segala perubahan dan aturan baru yang baru diumumkan beberapa jam sebelum lomba, itu menjadi sesuatu yang "Gak Keren Banget". (I hate that time more than ever)
Ketika itu, baru pertama kalinya aku merasa "masuk akal banget untuk menyerah". Dan aku sadar, ternyata itu hanya emosi sesaat, emosi dengan amarah yang memakan otak dan hati tanpa berfikir perasaan teman-teman satu tim yang berjuang bersama.
Kala itu, aku sangat, sangat, sangat kesal,,
Subhanallah, Astaghfirullahal'adzim,,
Tapi, ada satu motivasi dalam nuraniku yang menjadikanku bangkit kembali, yaitu semangat untuk mencoba dan kawan-kawan yang masih kuat berjuang.
Dan akhirnya, kepanitiaan yang dikhawatirkan pun terlaksana dengan lancar, sukses dan menyenangkan.
Perlombaan yang dikesalkan dan penuh kekhawatiranpun terlampaui dengan sebuah Opini yang melegakan.
Babak penyisihan, satu dari dua tim delegasi lolos ke babak selanjutnya,
Selamat berjuang Kawan!!
The Lesson is,,
"Jangan pernah takut atau khawatir untuk mencoba, penyesalan atau kegagalan itu hanya akan terjadi pada orang-orang yang tak pernah mencoba dan memulai. Walaupun bukan yang terbaik, namun kontribusi lah yang paling penting sebagai pengalaman untuk mengukur diri dan mengembangkan kemampuan."
Remember it Guyz,
Well,,,,
Selamat berusaha ,, dan berprestasi,
Semangat berjuang, Pantang menyesal!