Tulisan yang awalnya akan menjadi tulisan perdanaku malah jadi tertunda sekian lama hingga akhirnya pada kesempatan ini baru bisa diterbitkan.
Bismillah,,,
Terimakasih banyak kepada Wali Kelas ku yang super hebat, kata-kata nya memberikan semangat yang membara, tiap tingkah prilakunya menjadi contoh yang baik bagi para muridnya, simana sikapnya menjadi acuan kita untuk berbuat dan beramal, dimana tingkat intelektualnya menjadi patokan kepemilikan ilmu yang harus kita dapatkan. MUMPUNG KITA MASIH MUDA.
Beliaulah, Al-Ustadz Fairuz Subakir Ahmad yang telah membimbing kami selama setahun penuh dengan ketegasan dan perhatian dalam bentuk yang tidak biasa. Namun itulah perhatian sebenarnya yang hanya bisa kita tangkap dengan sudut pandang kesadaran yang sempurna dari ahli yang mendekati sempurna.
Kata-kata yang selalu terngiang salam benak saya, aneh tapi masuk di akal. Kalimat yang apabila difikirkan lebih dalam, begitu menjadi prinsip tersirat yang paten. Saking simplenya, orang meremehkan kalimat ini. " Penyesalan di awal ". Itulah kalimat yang dilontarkan oleh beliau kepada anak-anak didiknya sebagai siswa akhir, menjadi acuan dan dasar pemikiran kami dalam memilih jalan kami ke depannya.
Pilihan saya pun sesuai dengan do'a aneh dan nyeleneh yang saya haturkan kepada Sang Illahi Rabbi. Al- Kalaamu huwa Ad-Du'a, Subhanallah. Beginilah do'a itu terkabul, akhirnya saya ditempatkan dalam apa yang saya benakkan.
Tapi, untuk saat ini, syukur atau kufurkah saya? Berjuta keluhan, beribu kritikan bahkan ratusan makian pada diri ini atas pilihan yang saya pilih. Mantap di awal, nyesek di tengah-tengah,, di akhir? Wallahu 'alam, semoga mendapat yang terbaik. Amin.
Sudah kusangka hal ini akan terjadi. Kejenuhan, bosan, eluhan, kritikan bahkan makian akan muncul dan terus terlontarkan bertubi-tubi. (Maaf sedikit lebayy,,, hhe) Jadi,, mengapa saya memilih ini dari awal kalau tahu akan seperti ini jadinya ???
Jawabannya simple. Saya tempatkan penyesalan itu di awal. Bayangkan, atau fikirkan pengalaman-pengalaman kita terdahulu dalam mengambil keputusan dan menyesali hasilnya,, hanay meneyesal tanpa bisa mengulang kembali masa itu. Maka, menyesalah di awal sebelum penyesalan itu datang dan perbaikilah keadaan ini sebelum masa itu berlalu tanpa bisa diulang bahkan di beli.
Keluhan ini bukanlah cacian belaka
Makian ini hanya untuk diriku yang hina
Kritikan bukan untuk menghujat
Aku berusaha menjadi golongan orang-orang yang beruntung
Dalam taat ku beramal
Dalam sabar ku menunggu
Dalam do'a berangan
Dalam usaha ku berjuang
Extra going miles,,