Valentine's Day Pumping Heart

Sunday, August 30, 2015

Pharmacy UNIDA Gontor on PHASE 80th University of Indonesia


Assalamu’alaikum Friends!
         
Chief or Commeette, Tutors and Moderator at 1st Section
Here we go, action of university student from Pharmacy Departement UNIDA Gontor never become extinct. At the past, We have followed many national seminars about pharmacy as “Off Label Medicine Use in Indonesia” at Gajah Mada University, “Medical Actors of Facing AEC” at Airlangga University, Etc. For this first seminary of this new semester we’re going to University of Indonesia at Depok on 22nd of August 2015. That program was be participated by five university students of Pharmacy Departemen UNIDA Gontor, they are Hania Novianty, Anggun Mahiratun, Indriyanti Widya, Alifia Rimadhani and Rizha Amalia who are accompanied by a supervisor from the lecture, she is Ms. Dian.

This seminar is the last program of sequences which committeed by University student of Pharmacist Departemen of University Indonesia on the heading “ Facing AEC 2016 : Enhancing Pharmacy’s Strategies “ by five speakers from differ backround of pharmacy, those are : 1) Mrs. Evi Dwi Nofiarny Zulkarnain as Technical Integration Manager-Corporate Development, Dexa Group, 2) Mrs. Mimi Viriany Syahputri as Manager one of Pharmaceutical Industri in Singapore, 3) Mr. Syahrial as Manager Kimia Farma’s branch, 4) Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm as Lecture of UI, 5) Dr. Salma Burton CEO of WHO Indonesia.
Opening Native Dance

The program which was participated more than 300 Participant is passed of 08.00 till 17.30 which was divided be 2 sections, they are The affect, Opportunities dan Challenges of AEC in Indonesia towards Pharmacy in : 1. Pharmaceutical Industries, 2. Hospitals and, 3. Community then Aim Your Career Higher. Every differ qulified moderator in a panel of every speaker are alumnus of University of Indonesia who have great CV trustworthy. 

 

Every section is given by opportunity for asking a question from participants to speaker. No waste occasion, two of us offered three questions at three differ sections by mention our institution loudly.


This one of ways to introduce our present of Pharmacy Departement UNIDA Gontor by our being active of forum.  “ No bad question ! “ said Mrs. Mimi Viriany. Mental is the primest one.



“ The commeet is neat “ said Mrs. Evi Dwi Nofiarny. That showed from the reception by a friendly response and give guidance easyly. But less pleasant at operators, they are not being one of unity and adept which affected to slidde show and lamp balance.


The program that was sponsored by many group and industries as cv. FeMond, PT.TATA PRIMATAMA, SeputarKampus.com, MEDISINA, ISMAFARSI, Depok Goverment, and other drink and food products. “ This great program will be hold next year better and more creative “ said MC at the last their words. 
We hoped this program will be participate by Universitas of Darussalam Departement Pharmacy student next year. Neither the seminar only, but also the competition held before. No worry be Pharmacy, going to be Professional Pharmacist proudly present from Universitas of Darussalam Gontor to facing AEC 2015 readyly. Allahu Akbar!!


















Thursday, August 13, 2015

TERJEBAK DI KETERPAKSAAN BAKA yang SUCI

Bismillahirrahmanirrahim,
Adakalanya manusia kufur dari nikmat-Nya yang sebenarnya telah maksimal untuk kebutuhannya,
Adakalanya manusia menjadi sulit berfikir dengan banyaknya pilihan tabu yang menyesakan,
Dorongan kesana-kemari membuat diri ini kadang terpacu kadang jatuh
Hidup ini hanya sementara, apa susahnya hanya fokus untuk menyiapkan diri kita setelah kematian kelak

Perjuangan kuat dalam mempertahankan prestasiku bukan hal yang mudah,
Itulah satu hal konsisten yang membuat hidupku cerah gemilang
Satu keinginan tersirat tak berdasar untuk melanjutkan ke sebuah sekolah Menengah atas berbasis Agama, dengan arahan dan dukungan dari orang tua
Percobaan pertama gagal untuk mencapai tujuan sekolah yang pertama,, 
Aku adalah 1 diantara 9760 lebih siswa yang bernasib sama saat itu.
Pilihan terakhir yang tak mau ku bayangkan kegagalannya, menuju sebuah lembaga pendidikan swasta yang tak kubayangkan kedisiplinan dan kerasnya prinsip pendidikan yang di pegang,,, Gontor.

Tahun pertama, minder karena aku hanya lulusan SMP umum, tanpa dasar agama yang kuat, namun semua tertutup dengan kepercayaan diriku dalam menggapai dan menjalani apa yang aku inginkan, bukan yang mereka butuhkan
Tahun kedua tahun kegemilanganku, semuanya ada di genggaman, namun itulah puncak penyesalan terbesarku untuk menjadi satu dari sekian ribu santri disana,, tak tahu kenapa, tapi disana bukanlah gayaku,,, Semuanya bertopeng, dari santri hingga pembimbingnya, kejujuran dan ketulusan itu tak aku tangkap rupanya yang jelas, semua abstrak tak bertekstur
Ditawari untuk pindah, namun ku bilang ini semua telah terlambat.

Tahun-tahun berikutnya aku jalani apa adanya, tanpa hati hanya performance maksimal dalam mengerjakan segala amanah dan tugas.
Hambar, hambar, sangat hambar,,,
AKU,, BUTUH,,, RASA,,,,

Ini semua terulang kembali ,, kali ini
Saat ini menjadi do'aku yang tepat sasaran,, apakah aku kufur nikmat dengan menghianati Berkah-Nya???
Maafkan hamba-Mu ini yang kurang tahu diri,
Pilihan untuk berfikir ada di depan mata, tapi tanpa berfikir, aku langsung memilih.
Hasilnya,,, menyesal selama-lamanya, seumur hidup ku disini.
Hingga akhirnya, musibah itu muncul, menghambat beberapa asa ku dalam beberapa bidang, hingga menghilangkan hasrat ku untuk tetap disini.

Banyak pilihan tersedia, namun tak ada yang bisa kupilih,, kecuali satu,,, yang bukan merupakan pilihan ku,,,, namun menjadi keinginanku sebelumnya di dunia mimpi yang lalu.

Mengapa harus ada kompetensi, Tak cukupkah dengan hidup hanya untuk melakukan yang terbaik bagi Sang Pencipta? 
Ini semua membuatku capek, bingung dan mumet
Aku ingin hanya untuk Mu aku bertahan,
Hanya untuk-Mu aku berjuang
Hanya untuk-Mu aku berprestasi

Tapi itu semua tak kan tercapai tanpa melalui proses kompetensi yang memuakan itu
Please,,, 
Tak bisa kulanjutkan apa yang ingin kuungkapkan,
Hanya wajah dengan alis mengkerut dan hati resah dengan fikiran bercabang tak tau arah tujuan

Aku ingin,, Aku ingin,, Aku ingin,,
Ah,, terlalu banyak keinginan, tak tau mana yang aku butuhkan,,

Aku tahu, semua ini berbarokah, semua ini beralasan, semua ini mendasar.
Hanya akal ku yang kurang sehat ini menolak semuanya, 
Yaa Muqolibal Quluub,,, Tsabbit Quluubanaa,,,