Merasakan Ramadhan di Kampung Darussalam ini bukanlah menjadi pengalamanku yang pertama kalinya, namun kesekian kalinya, lebih tepatnya ke 4 kalinya. Dimulai dari masa calon pelajar dimana setelah kelulusan Ujian Masuk menjadi santriwati Kami masih mempunyai kewajiban untuk mengikuti pesantren Ramadhan hingga tanggal 15 Ramadhan. Kedua saat Aku menduduki kelas 5 di KMI, betapa bahagianya Kami saat itu namun super ketat terawasi. Ketiga masa karantina Siswa Akhir Tahun (kelas 6) seretntak di GP1 oleh semua santri Gontor Putri dari semua cabang hingga masa kelulusan tiba. Dan terakhir, kali ini saat Aku menjadi seorang Mahasantri, mahasiswi UNIDA Gontor perdana dengan semua kewajiban yang belum saatnya dibebankan pada Kami.
Apa yang membuat Ramadhan kali ini berbeda?
Mengawali Bulan Ramadhan di perjalanan kereta api menuju Kampus tercinta. Awalnya semangat, di tengah perjalanan masih bertahan dalam puasa dan dijam-jam terakhir pusingdan mual menjadi satu dengan keringat dingin. Namun setelah 9 jam perjalanan itu berlalu dan melihat ngawi yang familiar, semua nya hilang dan menjadi lebih mengenakan badan. Hembusan angin yang tidak beraturan yang kurasakan dari atas bentor yang melaju dengan bus besar dan truk tronton bagaikan angin segar yang menyejukan (walaupun polusi tapi tetap asyik,,hha).
Taraaa,, hal yang paling menyenangkan. Turun dan melangkahkan kani di pondok madani dan melihat teman-teman yang seminggu lebih tak kujumpai dengan penyambutan yang tulus dan hangat pas disaat berbuka.
Alasan kembalinya kesini setelah cicilan 9 hari liburan yang setelah ini masih tersisa adalah karena KAMI adalah Panitia OSPEK. Bukan sebagian, bukan hanya setengahnya atau beberapa orang yang dijadikan kader,, tapi SEMUANYA. Mahasiswi perintis tanpa pengabdian mengajar dengan tujuan mewujudkan cita-cita all out menjadi Mahasiswi yang berprestasi dan memajukan institusi. Mengawali segala organisasi yang belum waktunya Kami untuk diberi amanah untuk menjalankannya seperti Pengurus Dewan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa, Kefakultasan, Seminar Nasional, dsb. Dan yang sedang Kami hadapi saat ini adalah kepanitiaan OSPEK yang harusnya baru diserahkan pada Kami di tahun depan. Junior sepuh. Senior permanen,, hhe
Apa saja kegiatan selama Kami disini??
Tahsinul Qira'ah, Briefing Olahraga dan persamaan persepsi oleh semua penanggung jawab tiap bagian, sisanya menikmati ketenangan dan kesenangan menimba ilmu dan beribadah bersama teman di asrama yang asyiik dan luas (Untuk saat ini).
Sore datang, tanpa istirahat langsung tahsin qira'ah. Berat, namun itulah tantangannya. Mengajak kita untuk menjadi pembaca dan pengajar baca Al-Qur'an yang baik dan benar dengan teknik Quro yang dibilang sulit dan memekakan jantung (Wow,,, ini bukan latihan biasa, ini latihan tingkat nasional, mana tahannn). Pelatihan baca Qur'an yang dilaksanakan 4 kali dengan Ujian di akhir pertemuan, Dag,dig,,dug,, serrr,,, wess,, dah lewat kok... Hasilnya?? Wallahu 'alam,,
Setiap sore dan malam briefing Olahraga yaitu Senam bersama untuk OSPEK nanti. Senam di Sore hari,,, semangat,, tapi tak ada gairah, gerakan segeraknya, peserta seadanya dan suara segitunya dengan suasana sewajarnya. Senam di malam hari, datang tepat waktu dengan wajah riang dan gembira, semangat membara dengan gairah yang bergelora, suara yang menghentak serta suasana yang membahana,,, wkwkwkw.
Apapun makanannya,,, Tetap aja dimakan
Apapun makanannya,,, kan bareng-bareng,, jadi enak-enak aja
Apapun makanannya,,,minumnya es sirup ijo,,, from the first till the last,, ( Guys,, buat kalian-kalian yang udah pulang duluan,, minum y ga pernah ganti,, itu-itu doang,, )
Puasa itu bikin hemat. Harusnya.
Inilah yang menjadi prinsip Kami,, jarang jajan, makan dan minum seadanya, kecuali kalau emang ada kesempatan,, hha.
Saat lemasnya puasa, buka puasa, selsai taraweh, sebelum tidur bahkan saat sahur yang biasanya merem melek, tak pernah lepas dari canda tawa yang tak sengaja tercipta.
Saat satu per satu mulai meninggalkan asrama, dan jumlah yang diperkirakan menetap jauh dari seharusnya. Kata tak dapat terucap, hati tak kuat untuk menggerutu, mata hanya bisa menyaksikan, telinga hanya dapat mendengar semua alasan atau tanpa alasan, dan tangan lebih baik bekerja daripada bertindak yang mengacu pada perpecahan untuk mengungkapkan ini semua yang tak dapat difikir oleh otak manusia dewasa,, dewasa??
Walaupun dikit,, tetep asyikk,
bersedikit,, namun maksimal semua beramal,, I like you All..
Ramadhan menginjak pada hari ke 6, lusa sudah pengumuman kelulusan, disanalah puncak kepanitian kita untuk langkah pertama, sebelum langkah-langkah berikutnya di season yang sebenarnya.
Guys,, Let's we keep on fighting!!!