Alhamdulillahirabil'alamin,
Kami semua yang merupakan Mahasiswi semester 2 tersiri dari Gizi dan Farmasi dengan jumlah 59 Mahasiswi berkesempatan untuk mengikuti ajang perlombaan Festival UNIDA 2015. Dengan berbagai perlombaan yang menarim dan lumayan menantang, kami mengirimkan semua perwakilan disetiap cabang perlombaannya. Dengan laporan sebagai Berikut:
Olah Fikir
Debat Bahasa Inggris: Hania Novianty, Alifia Rimadhani dan Afita Maudine
Dan Akhirnya,,, kami memenangi diri kami sendiri dalam mengalahkan hambatan mental dan keberanian. Walaupun hasilnya tak memuaskan,,
Kami semua yang merupakan Mahasiswi semester 2 tersiri dari Gizi dan Farmasi dengan jumlah 59 Mahasiswi berkesempatan untuk mengikuti ajang perlombaan Festival UNIDA 2015. Dengan berbagai perlombaan yang menarim dan lumayan menantang, kami mengirimkan semua perwakilan disetiap cabang perlombaannya. Dengan laporan sebagai Berikut:
Olah Fikir
Debat Bahasa Inggris: Hania Novianty, Alifia Rimadhani dan Afita Maudine
Alhamdulillah, lolos di babak pertama denga perolehan nilai 70 dan 71.
GP 1VS UNIDA PUTRI PUSAT, ditengahi oleh pembimbing Unida Puti, Al Ust Lutfi Muhyidin
Babak selanjutnya melawan GP 1, yang langsung diadakan pada malam harinya denga judul Foreign Cartoon killed the creativity of Children Nation.
Walaupun terjadi sedikit ketegangan di dalamnya, namun pada akhirnya kami adalah teman.
Debat Bahasa Indonesia
JURI DEBAT BAHASA INDONESIA
Siti Eka Mustafidah, Yulian Catur dan Fatkhatul Nur Haslina
Tampang-tampang sok tenang,, walaupun kesel dapat judul yang sebenarnya sulit ditentang, Yaitu tentang PONDOK MODERN MEMENUHI TUNTUTAN ZAMAN.
Bukan maksud merendahkan, tapi dengan mendapat bagian kontra, kami merasa kesulitaN. Karena semua strategid an jurus yang telah dipersiapkan dapat di babat sekaligus dengan mengatasnamakan GONTOR. Parahnya, juri pun mendukung.
Mau gimana lagi, mau putar otak, jungkir balik, goyang duma, dan sebagainya pun sulit utnuk menafikan fakta bahwa juri telah terlalu condong terhadap gontor. Mau se kontra apapun, kita kalah.
Walaupun ada setitik kecerahan,, itu tak bertahan lama.
Akhirnya,,,
UNIDA pusat VS Gontor Putra 6
Debat Bahasa Arab
Anugerah Suciati, Indriyanti dan Wafa Aufia
Pesimis dari awal, itulah perasaan yang kami simpulkan sejak kami mengetahui bahwa lawan kami yang pertama adalah Mahasiswa dari Gontor 1, Gontor pusat yang bahasa arabnya tidak biasa-biasa saja.
Namun, dengan segala kekurangan dan keterbatasan, kami berusaha menguatkan mental dan mengumpulkan segenap kekuatan serta pelatihan yang rutin untuk menghadapi kalian semua,,, para putra Gontor 1.
Bukan hasil yang kami harapkan, namun proses pembentukan mental dan karakter yang kami utamakan. Pasrah di awal sih,, hha
Berusaha mengelak dalam judul E-Book sebagai pengganti buku pelajaran,, sulit untuk menyusun kata-kata ampuh karena keterbatasan mufrodaat dan gak ada satupun dari tiap kelompok yang nyambung dengan bahasannya masing-masing.
Juri pun geleng-geleng kepala, badan dan tangan,, ( emangnya snam,, heh) atas kekeliruan anak-anak didiknya ini,,, hhmm
Dan Akhirnya,,, kami memenangi diri kami sendiri dalam mengalahkan hambatan mental dan keberanian. Walaupun hasilnya tak memuaskan,,