Valentine's Day Pumping Heart

Thursday, November 26, 2015

Asisten Prakikum KIMDAS'15

Menjadi asisten dosen atau asisten praktikum adalah hal yang biasa ada di kehidupan mahasiswa pada umumnya. Tahun ini, telah dibuat kebijakan oleh ketua prodi kita untuk diadakannya seleksi bagi siapa saja yang berminat menjadi asisten praktikum Kimia Dasar.

Seleksi itu ditiadakan dengan adanya kebijakan baru yaitu pemilihan berdasarkan nilai dan keputusan dari ketua prodi. Alhamdulillah, 5 orang terpilih menjadi Asisten praktikum KIMDAS yaitu Aku sendiri, Anugerah Suciati, Leda Azzadinas Haque, Wafa Aufia serta Indriyanti Widyaratna sebagai koordinatornya.

Menjadi asisten disaat kita juga harusnya mempunyai asisten,, hmm. Kita membantu mempersiapakan, menjaga dan merapihkan kebutuhan praktikum adek-adek kita, disaat yang sama kita pun praktikum, kita sendirilah yang menyiapkan, menjaga dan merapihkan kebutuhan barang-barang praktikum kita. Resikonya jadi perdana tuh, maka adek-adek, bersyukurlah.

Kita tahu dan faham dengan sistem pendidikan di universitas ini, rela berkorban dan ikhlas sudah menjadi ciri khasnya. Pertama kali orangtua saya mendengar bahwa aku jadi asisten, hmm,, pikiran pertama yang terlintas difikiran mereka adalah, "wah,, dapet bekel dong yah,,!" hahahaha,,, aku tapis lah fikiran beliau-beliau yang demikian. Dosen aja ikhlas, masa mahasiswanya ga ikhlas iya ga sob,,hhe. 

Tapi,,, ternyata, seiring berjalannya waktu. Baru berjalan 4 kali praktikum kami merasakan nikmatnya pengabdian (Lumayan ,,,). Hal ini bertujuan agar kita terlatih untuk membantu dan waktu yang dipakai praktikan pun tidak berkurang untuk penyiapan alat. Enak kan adek-adek,,, walau dapet perhatian lebih buat pengumpulan dan pemeriksaan Lapraknya,, hhe. Berkumpul untuk penjelasan asistensi. Mempersiapakan semua barang yang diperlukan satu hari sebelum praktikum dimulai. Datang lebih awal sebelum para praktikan datang. Tentunya, harus lebih faham materi praktikum dari para praktikannya. Hal yang kami lakukan sebenarnya belum apa-apa apabila deibandingkan dengan para dosen kami yang lebih lelah untuk membimbing kita dari dasar.

Bila semangat sudah mulai reda karena tugas yang numpuk dan jadwal kulia yang padat, fikiran itupun muncul, terlintas sekilas sebuah fikiran untuk upah, pastinya, tapi hanya sekilas saja. Ini adalah tabungan kita di masa depan. Entah tabungan pengabdian sebagai amal solehah atau tabungan pengalaman pribadi yang semoga akan bermanfaat di kemudian hari. Amiin,,

Antusias penuh saya lihat dari semua rekan asisten yang bekerjasama. Mungkin dikarenakan kita baru saja terpilih, maka stok semangat pun masih full. Bukan hanya itu, Insya Allah kami berkomitmen tinggi dan berusaha profesional dengan segala kekurangan yang ada.  Apapun hasilnya, kami masih belajar dan sama-sama untuk menjadi yang terbaik dan berusaha untuk mencapai puncak keberhasilan. Bukan lebay, tapi itu adalah sebuah kalimat penyemangat. Okay!

Just it, semoga berkelanjutan dan menjadi lebih baik,, amiinn.




No comments :

Post a Comment