Manusia,,,manusia,,
Ketika Tuhan memberimu nikmat,, kau syukuri dengan tambahan do'a agar kau diberi nikmat yang lebih,
Disaat hati ini puas dengan hasil yang kita harapkan, kita nyatakan bahwa hidup itu adil,
Ketika hasil yang kita peroleh tak sesuai harapan kita, kita simpulkan bahwa Tuhan tak adil,
Kebiasaan yang selalu terpenuhi, membuatmu tak menerima dengan semua yang kau anggap ketidakadilan itu,
Padahal, apabila kita melihat ke belakang, darimana kau dapatkan hasil yang baik itu, darimana kau dapatkan keberhasilan itu?
Bukankah dengan perjuangan yang keras dan do'a yang deras mengalir,?
Dalam tulisan ini, tak sepantasnya saya menyebutkan subjek kita atau manusia kebanyakan.
Karena sesungguhnya yang menjadi tokoh utama nya adalah saya sendiri.
Seperti yang telah siutarakan di awal, saya lupa dengan hukum itu,, seperti Hukum Newton III, aksi=reaksi, apa yang kita perjuangkan,, itulah hasil yang kita dapatkan.
Sekarang aku baru menyadari, bahwa kerja kerasku menurun, do'aku berkurang, tekadku melemah, tapi keyakinan terlalu tinggi. Disaat saingan yang ada semakin banyak dan berkualitas lebih dari yang kubayangkan, rasa untuk bangkit sulit kudapat.
Namun, ketika kuingat Allah yang telah memberiku banyak nikmat dan barokah, orang tua yang telah memeliharaku sejak aku dikandungnya yang memiliki harapan dan kebanggaan terhadap buah-buah hatinya. Jiwa itu bangkit, rasa ingin bangkit dan mulai berjuang seperti dulu. Keyakinan menjadi baik, dan terbaik. Bukan hanya sebuah keyakinan, namun kan ku jadikan kenyataan yang cemerlang.
Ketika Tuhan memberimu nikmat,, kau syukuri dengan tambahan do'a agar kau diberi nikmat yang lebih,
Disaat hati ini puas dengan hasil yang kita harapkan, kita nyatakan bahwa hidup itu adil,
Ketika hasil yang kita peroleh tak sesuai harapan kita, kita simpulkan bahwa Tuhan tak adil,
Kebiasaan yang selalu terpenuhi, membuatmu tak menerima dengan semua yang kau anggap ketidakadilan itu,
Padahal, apabila kita melihat ke belakang, darimana kau dapatkan hasil yang baik itu, darimana kau dapatkan keberhasilan itu?
Bukankah dengan perjuangan yang keras dan do'a yang deras mengalir,?
Dalam tulisan ini, tak sepantasnya saya menyebutkan subjek kita atau manusia kebanyakan.
Karena sesungguhnya yang menjadi tokoh utama nya adalah saya sendiri.
Seperti yang telah siutarakan di awal, saya lupa dengan hukum itu,, seperti Hukum Newton III, aksi=reaksi, apa yang kita perjuangkan,, itulah hasil yang kita dapatkan.
Sekarang aku baru menyadari, bahwa kerja kerasku menurun, do'aku berkurang, tekadku melemah, tapi keyakinan terlalu tinggi. Disaat saingan yang ada semakin banyak dan berkualitas lebih dari yang kubayangkan, rasa untuk bangkit sulit kudapat.
Namun, ketika kuingat Allah yang telah memberiku banyak nikmat dan barokah, orang tua yang telah memeliharaku sejak aku dikandungnya yang memiliki harapan dan kebanggaan terhadap buah-buah hatinya. Jiwa itu bangkit, rasa ingin bangkit dan mulai berjuang seperti dulu. Keyakinan menjadi baik, dan terbaik. Bukan hanya sebuah keyakinan, namun kan ku jadikan kenyataan yang cemerlang.
No comments :
Post a Comment