Pernahkah kita memperhatikan tentang apa yang sering kita katakan tentang hidup ini,,
Salah satu kata populer yang kita katakan adalah " Kesabaran ku telah habis,, atau sabar,,sabar,, sambil nelus dada,,"
Tahukah kalian, bahwa sebenarnya, kesabaran itu tak ada batasnya dan letak sabar kita itu bukan di hati, melainkan di otak atau fikiran kita. Mengapa demikian ?
Tanpa kita sadari, apabila hati kita adalah penentu kesabaran, maka tak akan ada manusia yang tahan untuk menjaga kesabarannya tersebut, karena hati selalu enyuh dan kalah oleh ganas nya tantangan kehidupan. Namun apabila kita berfikir dengan otak atau akal fikiran kita, tentunya kesabaran itu akan terjaga dan menjadi kekuatan bagi diri kita dalam menjalani dan menghadapi segala hambatan hidup.
Okay Guys, Let's we think n try,
Berfikirlah dengan otak, bukan dengan hati. Tanpa kita sadari, kita menanamkan fikiran dihati kita. Apa bisa hati menerima semua rasionalitas yang ada yang yang sebenarnya cukup otak saja yang menampung itu semua.
Gunakan hatimu untuk merasakan, bukan untuk berfikir.
Selanjutnya, kalau kesabaran itu letaknya diakal, maka apa hal yang terletak dihati namun termasuk dalam fikiran rasionalitas kita?
Kesyukuran, tanpa berfikir panjang, kalau kita punya akal dan fikiran yang sehat, maka hati kita akan setuju unruk menyetujui kesyukuran tersebut sebagai refleks dari rasa terima kasih kita kepada Tuhan dan nikmat lainnya.
Itulah kecerdasan tanpa berfikir, gunakan hatimu untuk melakukannya , karena itu adalah kecerdasan yang adanya dihati.
Salah satu kata populer yang kita katakan adalah " Kesabaran ku telah habis,, atau sabar,,sabar,, sambil nelus dada,,"
Tahukah kalian, bahwa sebenarnya, kesabaran itu tak ada batasnya dan letak sabar kita itu bukan di hati, melainkan di otak atau fikiran kita. Mengapa demikian ?
Tanpa kita sadari, apabila hati kita adalah penentu kesabaran, maka tak akan ada manusia yang tahan untuk menjaga kesabarannya tersebut, karena hati selalu enyuh dan kalah oleh ganas nya tantangan kehidupan. Namun apabila kita berfikir dengan otak atau akal fikiran kita, tentunya kesabaran itu akan terjaga dan menjadi kekuatan bagi diri kita dalam menjalani dan menghadapi segala hambatan hidup.
Okay Guys, Let's we think n try,
Berfikirlah dengan otak, bukan dengan hati. Tanpa kita sadari, kita menanamkan fikiran dihati kita. Apa bisa hati menerima semua rasionalitas yang ada yang yang sebenarnya cukup otak saja yang menampung itu semua.
Gunakan hatimu untuk merasakan, bukan untuk berfikir.
Selanjutnya, kalau kesabaran itu letaknya diakal, maka apa hal yang terletak dihati namun termasuk dalam fikiran rasionalitas kita?
Kesyukuran, tanpa berfikir panjang, kalau kita punya akal dan fikiran yang sehat, maka hati kita akan setuju unruk menyetujui kesyukuran tersebut sebagai refleks dari rasa terima kasih kita kepada Tuhan dan nikmat lainnya.
Itulah kecerdasan tanpa berfikir, gunakan hatimu untuk melakukannya , karena itu adalah kecerdasan yang adanya dihati.